Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Pencuri Barang Pegawai Kantor Staf Kepresidenan Tewas Didor Polisi

Kompas.com - 08/07/2018, 07:29 WIB
Sherly Puspita,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengamankan lima pelaku pencurian sejumlah barang milik Armedya Dewangga, tenaga ahli di Kantor Staf Kepresidenan RI. Satu di antaranya ditembak mati karena melawan petugas saat akan diamankan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyebutkan, kelima pelaku bernama Ramalia alias Ramli, Suhemi alias Toing, Komar alias Abdul, Dany, dan Ahmad Mahmudi.

"Ramalia merupakan kapten komplotan pencuri ini. Kami melakukan tindakan tegas dan terukur (tewas ditembak) karena yang bersangkutan melawan petugas saat akan diamankan," ujar Nico, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Polisi Sebut Uang dan Barang Berharga Tenaga Ahli Staf Kepresidenan Hilang karena Dicuri

Nico menjelaskan kronologi penangkapan kelima pelaku pencurian beserta dua orang penadah bernama Ade Junaidi dan Heru Astanto.

Dia mengatakan, Ramalia merupakan pelaku sekaligus kapten komplotan yang pertama kali ditangkap. Namun, saat ditangkap, Ramalia mencoba merebut senjata milik polisi sehingga ia dikenai tindakan tegas dan terukur.

"Sebagai kapten komplotan, Ramalia  bertindak sebagai pencari target. Setelah target didapat, pelaku lain akan bergerak melancarkan aksinya," lanjut Nico.

Baca juga: Polisi Terima Laporan Kehilangan Macbook hingga Uang Tunai dari Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan

Setelah melumpuhkan Ramalia, polisi melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya bernama Suhemi, Komar, Dany, dan Ahmad sebagai eksekutor.

Saat akan diamankan, para pelaku berusaha melarikan diri sehingga polisi menembak kaki para pelaku.

"Ada satu pelaku lagi bernama Buyung yang masih dalam pengejaran kami. Jadi total ada 6  pelaku dan 5 yang sudah kami amankan," tutur Nico.

Baca juga: Teka-teki Nining yang Dilaporkan Hilang 1,5 Tahun Lalu Terungkap

Setelah dilakukan pengembangan kembali. Polisi menangkap Ade Junaidi dan Heru Astanto sebagai penadah.

Saat diamankan, Heru juga melawan sehingga juga didor polisi. Saat perjalanan menuju rumah sakit, Heru meninggal.

Sebelumnya diberitakan, Armedya kehilangan sejumlah barang berupa macbook, sebuah tas, hardisk milik Kantor Staf Kepresidenan, pin Sekretariat Militer Istana Kepresidenan, kartu nama Kantor Staf Presiden, dan uang tunai senilai Rp 3,3 juta pada 8 Juni 2018 pukul 17.11 WIB.

Baca juga: Beckham Menang Taruhan, Ibrahimovic Tonton Inggris di Wembley

Menurut informasi yang diterima Kompas.com, pada hari kejadian pukul 16.50 WIB, Armedya keluar dari kawasan Istana Kepresidenan dan menuju ke arah Kota Tua melalui Jalan Gajah Mada.

Sesampainya di pertigaan Jalan Gajah Mada dan Jalan Mangga Besar, ada pengendara lain yang memberitahukan bahwa ada bagian mobil Armedya yang rusak. Dia sempat tak menggubris.

Namun ketika ada pengendara lain lagi yang mengingatkan Armedya terkait hal yang sama, dia memutuskan menepikan mobilnya di sekitar Gedung Citywalk, Gajah Mada. Di situlah Armedya baru menyadari sejumlah barangnya telah dicuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com