JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menduga industri yang berada di kawasan Daan Mogot yang tengah diinspeksi, selama ini mencemari lingkungan dengan limbah mereka.
"Kali Mookervart itu hitam loh. Kita lihat saja, kan kotor tuh. Berarti ada limbah yang tidak beres dong," kata Rustam, di DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Menurut Rustam, hitamnya aliran Mookervart disebabkan limbah pabrik-pabrik di sepanjang Jalan Daan Mogot. Ia menyebut, jika pengolahan limbah dijalankan dengan baik, harusnya air yang dibuang ke kali tidak akan berwarna hitam.
Baca juga: Pemprov DKI Kembali Sidak Sumur Resapan, Kali Ini di Kawasan Industri Pulogadung dan Daan Mogot
"Kan harusnya yang dibuang ke kali itu sudah diproses dulu, disaring, baru dibuang ke kali. Tapi, ternyata kalau lihat kondisi seperti itu, berarti ada kesalahan. Itu lah perlunya dilakukan pemeriksaan," ujar Rustam.
Rustam mengatakan, sejauh ini tim pemantau masih bekerja di lapangan. Jika ditemukan kekurangan, maka industri yang bersangkutan akan diperingati dan harus diperbaiki.
Namun, jika ternyata instalasi pengolahan limbah dan sumur resapan tak ada sama sekali, maka industri terancam ditutup.
"Sanksi paling berat ini bisa sampai penyegelan," ujar Rustam.
Baca juga: Sidak Sumur Resapan, Gubernur DKI Minta Pengelola Kawasan Industri Kooperatif
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya kembali melakukan sidak terhadap pengolahan air tanah, sumur resapan, dan instalasi pengolahan air limbah di bangunan-bangunan. Sidak kali ini dilakukan di kawasan industri JIEP Pulogadung dan Daan Mogot.
Pemeriksaan akan dilakukan pada hari kerja mulai 9 Juli sampai 20 Juli. Ada ada 80 gedung yang akan diperiksa di dua kawasan ini.
Rinciannya, 40 gedung di kawasan JIEP Pulogadung dan 40 gedung lainnya di kawasan industri Daan Mogot.