Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Saksi Diperiksa Terkait Dugaan Peluru Nyasar di Tol JORR

Kompas.com - 10/07/2018, 19:55 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa saksi terkait dugaan peluru nyasar yang menewaskan seorang sopir truk di ruas Tol JORR, Senin (9/7/2018). 

"Sudah empat (saksi yang diperiksa) ya," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).

Argo mengatakan, pihak-pihak yang menyaksikan peristiwa tersebut, termasuk orang yang duduk di samping korban juga dimintai keterangan. 

Baca juga: Sopir Truk Tewas di Tol JORR, Diduga Terkena Peluru Nyasar di Kepala

Pihaknya masih menunggu hasil otopsi terkait peluru yang bersarang di bagian kepala sopir truk. 

"Sedang dilakukan otopsi untuk melihat benda apa yang masuk ke dalam kepala itu. Apa itu satu proyektil, apakah itu nanti berkaitan dari suatu senjata, nanti tim labfor yang bisa memastikan," ucapnya.

Sebelumnya, seorang sopir truk Fuso, Marthen meregang nyawa akibat terkena letusan sebuah benda yang diduga peluru nyasar ketika melintas di Tol JORR arah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca juga: Sopir Truk Tewas Diduga Kena Peluru Nyasar Saat Berkendara di Tol JORR

Sebelum kejadian, Marthen sempat menjemput rekannya untuk menggantikannya berkendara karena ingin beristirahat meminum kopi.

Namun, saat di pertengahan jalan, tepatnya depan proyek pembangunan apartemen Izzara, Cilandak Timur, saksi yang merupakan rekan korban mendengar suara letusan.

Selang beberapa saat kemudian, saksi melihat korban terjatuh dari tempat duduk dan mengeluarkan darah dari bagian kepala. Saksi yang panik langsung membawanya ke RS Fatmawati, tetapi nyawa korban sudah tidak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com