Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengurus JAD Mengaku Tak Tahu Kapan Organisasi Itu Dibentuk

Kompas.com - 24/07/2018, 15:33 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah saksi yang dihadirkan pada sidang pembubaran Jamaah Anshor Daulah (JAD) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018), mengaku tidak mengetahui dengan pasti kapan JAD terbentuk.

Sidang pembubaran JAD menghadirkan empat saksi yang merupakan pimpinan atau amir JAD di sejumlah wilayah di Indonesia.

Anggota JAD bidang askari Abu Gar mengatakan, awalnya dia tidak mengetahui ada organisasi bernama JAD. Abu Gar mengatakan hanya mengetahui sebuah organisasi bernama Jamaah Anshor Khilafah (JAK). Abu Gar baru mengetahui JAD saat mendapat undangan pada 2015 untuk mengikuti Dauroh Dai Nasional di Malang, Jawa Timur, oleh Abu Musa yang merupakan pimpinan JAD pusat saat itu.

"Ketika itu yang saya tahu Jamaah Anshori Khilafah, tidak pernah dengar JAD. Tapi kok sekarang jadi JAD. Tapi ya saya pikir itu penyebutannya saja," ujar Abu Gar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Dua Terduga Teroris di Sukabumi Diduga Terkait JAD

Saat kegiatan tersebut, Abu Gar ditunjuk sebagai anggota bidang askari JAD. Dia tidak keberatan ataupun menolak penunjukan tersebut.

Hal senada disampaikan pimpinan JAD Jabodetabek Yadi Supriadi alias Abu Arkom. Yadi mengatakan, ia mengetahui ada kelompok JAD saat diundang mengikuti Dauroh Dai Nasional di Malang.

Saat itu, Zainal Anshori yang merupakan pimpinan JAD Pusat menggantikan Abu Musa langsung menunjuk Yadi sebagai pimpinan JAD wilayah Jabodetabek. Yadi mengatakan awalnya tidak mengenal Zainal sebelum kegiatan di Malang. Yadi diundang oleh Abu Musa yang dikenalnya melalui grup WhatsApp.

"Abu Musa ngajak ke Malang sekitar awal 2015. Saya diundang di villa. Saya ditunjukan sebagai amir Jabodetabek. Saya tahu terbentuknya JAD di Malang," ujar Yadi.

Baca juga: Terduga Pemilik Bom di Bangil Diduga Pengikut JAD Pasuruan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com