Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies dan Alex Noerdin Saling Sindir soal Waktu Tempuh Atlet ke Venue Asian Games

Kompas.com - 02/08/2018, 07:05 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai tuan rumah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menjadi tamu dalam acara Mata Najwa tadi malam, Rabu (1/8/2018). Dalam beberapa segmen, keduanya saling sindir tentang persiapan Asian Games di wilayah masing-masing.

Salah satunya tentang waktu tempuh para atlet ke venue Asian Games. Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengantar atlet dari Wisma Atlet Kemayoran menuju venue dengan 8 lokasi berbeda-beda dalam waktu kurang dari 34 menit.

"Tantangan kita, lokasi bertanding itu tersebar. Lain kalau kita seluruhnya satu kompleks, akan berbeda sekali," ujar Anies.

Anies kemudian menyinggung kondisi persiapan Asian Games di Sumatera Selatan, tepat di samping Alex Noerdin. Anies mengatakan hal yang berbeda adalah venue di Sumsel berada di satu kompleks.

Baca juga: Simulasi Pengawalan Atlet Asian Games, Waktu Tempuh Penuhi Standar OCA

"Kalau seperti di Sumatera Selatan, jauh lebih ringan tantangannya karena seluruhnya satu kompleks," kata dia.

Mendengar itu, Alex menjawab bahwa persiapan baik di Palembang tidak lepas dari perencanaan yang baik. Sejak awal memang sudah dirancang agar venue berada di satu kawasan.

Untuk di Palembang, venue Asian Games terpusat di kawasan Jakabaring Sport City Center.

"Karenanya seperti kata Pak Anies tadi, mulai dari perencananya sudah baik kita dari awal," kata Alex.

Gubernur Sumsel Alex NoerdinDokumen KOMPAS.com/ Aji YK Putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin

Anies pun menjawab ada perbedaan kondisi antara Jakarta dan Sumsel, tepatnya Palembang. Anies mengatakan, persiapan venue di Jakarta bukan membangun dari lahan kosong, melainkan memperbaiki venue yang sudah ada. Akibatnya, jarak pun harus menyesuaikan venue-venue eksisting itu.

"Artinya di sinilah letak seni mengelola. Kita tidak membangun dari tanah kosong, tapi membangunn justru mengelola ini dari keadaan yang sudah ada," ujar Anies.

Aksi balas pantun pun masih berlanjut. Kali ini, Alex Noerdin mengalihkannya dengan bertanya kepada Ketua Inasgoc Erick Thohir yang juga ada pada acara malam itu.

"Saya mau tanya Pak Erick, itu harus di bawah 30 menit?" tanya Alex kepada Erick.

Baca juga: Polri Prioritaskan Empat Risiko Keamanan Selama Asian Games 2018

Erick membenarkan bahwa target waktu tempuh dari tempat tinggal atlet menuju venue maksimal 34 menit. Alex pun membandingkan kondisi Jakarta yang jatuh bangun mengejar target itu dengan situasi di Palembang.

"Kita di Jakabaring 1 sampai 10 menit jalan (kaki), Pak. Itulah (berkat) perencanaan tadi," ujar Alex.

Anies pun tersenyum. Dia kemudian menyambung ucapan Alex dengan pembelaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com