Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: Kalau Tarif Ojek "Online" Rp 3.000 Per Km, Warga Bisa Pilih Transportasi Lain

Kompas.com - 07/08/2018, 19:02 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Multimoda Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani menegaskan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pengemudi ojek online terkait rencana aksi unjuk rasa pada pembukaan Asian Games 2018. 

"Hampir setiap minggu kami tetap komunikasi agar (pengemudi ojek online) tidak demo. Kami memang enggak bisa menjamin mereka enggak demo, tetapi kami terus komunikasi mengingatkan mereka bahwa Asian Games itu event penting," ujar Yani saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).

Ia menambahkan pihak aplikator telah memenuhi tuntutan yang diajukan pengemudi ojek online tentang kenaikan tarif per kilometer.

Baca juga: JK Minta Rencana Demo Ojek Online saat Pembukaan Asian Games Diredam

Pengemudi ojek online yang akan melakukan aksi menuntut tarif Rp 3.000 per kilometer, sedangkan Grab selaku aplikator menaikkan tarif Rp 2.300 per kilometer. 

Ia berharap pengemudi ojek online juga memikirkan penumpang jika tuntutan mereka ingin dipenuhi.

"Jangan cuma memikirkan sisi pengemudi, tetapi pelayanan ke masyarakat. Kalau (tarif) Rp 3.000 siapa yang mau naik (ojek online), masyarakat, kan, bisa memilih transportasi yang lain," kata Yani. 

Baca juga: Kalla Minta Ojek Online Tak Permalukan RI Saat Pembukaan Asian Games

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan para mitra pengemudi yang akan melakukan demo.

"Terus komunikasi dengan mereka bersama Kemenhub dan polisi. Asian Games ini, kan, suatu amanah besar bagi Indonesia, jangan dicoreng dengan demo," ujar Ridzki. 

Ia mengatakan, tarif Grab sudah naik sejak Mei 2018.

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Pukul Pejalan Kaki karena Diingatkan agar Tak Melintas di Trotoar

Ada tiga hal utama terkait peningkatan pendapatan dan tarif yang telah dilakukan Grab pada Mei 2018, yaitu:

1. Pendapatan mitra GrabBike di-review secara berkala telah mengalami peningkatan sebesar 12 persen per bulan dalam 3 bulan terakhir melalui peningkatan layanan GrabBike, GrabExpress, dan GrabFood.

2. GrabBike telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 sehingga telah menaikkan tarif per kilometer dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 untuk perjalanan jarak pendek.

3. Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per kilometer dalam skala jauh di atas Rp 2.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com