Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Melanda 3 Desa di Kecamatan Cibarusah Bekasi

Kompas.com - 08/08/2018, 21:03 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kekeringan melanda Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Cibarusah Iman Arachman mengatakan, dari 7 desa terdapat 3 desa yang paling menderita kekeringan.

"Desanya ada 7 dan tiap tahun yang paling rawan kekeringan itu ada 3 desa yaitu desa Ridogalih, Sirnajati, dan Ridomanah," kata Iman saat ditemui Kompas.com, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Pemudik Diimbau Hindari Serang-Cibarusah

Iman menambahkan, ketika musim kemarau berkepanjangan, kekeringan juga bisa melanda daerah Cibarusah lainnya.

Ia mengatakan, permasalahan kekeringan di Cibarusah merupakan permasalahan klasik dan merupakan masalah tahunan. 

Kekeringan, lanjut dia, terjadi karena kontur tanah di Cibarusah berbukit dan berbatu, sehingga tidak ada resapan air yang naik ke permukaan tanah.

Baca juga: Musim Kemarau, 199 Desa di Jatim Dilaporkan Kekeringan

"Kami juga sudah pernah melakukan pengeboran di daerah Ridomanah sampai 150 meter kedalamannya dan tidak muncul juga air, jadi sulit sekali memang," ujar Iman.

Herman (36), seorang warga Desa Ridomanah mengatakan permasalahan kekeringan sudah melanda desanya sejak berpuluh tahun lalu.

"Kekeringan ini sudah dari kecil, kami menderita banget memang enggak ada air begini, tetapi sudah biasalah namanya tiap tahun," kata Herman.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan, Presiden Panggil para Menteri hingga Kabulog

Ketua RW 001 Desa Ridomanah Tony berharap Pemkab Bekasi memiliki solusi untuk mengantisipasi kekeringan ketika kemarau datang.

"Ini sudah 3 bulan kekeringan, sudah banyak bantuan sebenarnya selama ini dari pemerintah maupun swasta, tetapi kekeringan itu terus melanda kami, air tetap tidak muncul. Ya semoga pemerintah bisa memberikan solus pasti ada cara buat antisipasi kekeringan ini," ucap Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com