Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meroket Bersama Poco-poco, Begini Kehidupan Arie Sapulette Saat Ini

Kompas.com - 10/08/2018, 19:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Arie Sapulette mungkin tak banyak dikenal masyarakat Indonesia. Namun, bila menyebut lagu berjudul Poco-poco, rasanya banyak orang yang mengenal lagu itu.

Arie Sapulette adalah pencipta lagu Poco-poco yang hits pada dekade 1990-an.

Jumat (10/8/2018) ini, Kompas.com menyambangi tempat tinggal Arie di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di sana, Kompas.com disambut Ferry Sapulette, adik kandung Arie.

Ferry bercerita, bakat musik Arie telah terlihat sejak belia. Ia disebut kerap menunjukkan kebolehannya setiap beribadat di gereja.

"Dari kecil sudah nyanyi-nyanyi di gereja, main gitar, main band kecil-kecil itu di rumah atau di sekolah-sekolah. Jadi bakat-bakat itu sudah terlihat dari situ," kata Ferry.

Selepas SMA, Arie meninggalkan Ternate, Maluku, untuk merantau ke Jakarta. Di Jakarta, ia mengambil kuliah Sastra Inggris di Akademi Bahasa Asing.

Di sela-sela kesibukan kuliahnya, Arie menyempatkan bermain musik di kafe-kafe untuk mengisi pundi-pundi kantongnya.

Baca juga: Ironi Nasib Arie Sapulette, Pencipta Lagu Poco-poco

Setelah lulus kuliah, ia kembali ke Ternate. Di sana, ia menjadi pekerja honorer di Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat selama 10 tahun. Pada periode itu, kata Ferry, Arie terlihat mempunyai gangguan mental.

"Di situ mungkin dia enggak diangkat-angkat sudah sepuluh tahun, ya dia merasa bebanlah jadi tenaga honorer," kata Ferry.

Pada 1990, ia memboyong keluarganya ke Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ferry menyebutkan, Arie sempat bekerja serabutan di beberapa tempat pada periode 1990 hingga 1993.

Poco-poco meledak di Indonesia Timur

Kehidupan Arie berubah setelah 1993, Arie menciptakan lagu Poco-poco dan bersama saudara kandung dan para sepupunya, mereka menyanyikan lagu itu dalam format grup bernama Nanaku Group.

Lagu tersebut rupanya meledak di pasar Indonesia Timur. Ferry mengatakan, hal itu merupakan fenomena yang tidak biasa.

"Biasanya, kalau lagu yang populer itu dari Jakarta dulu baru ke daerah. Kami justru dibalik, karena kami jual ke sana sehingga booming di sana orang tanya kemana-mana," kata Ferry.

Tahun 1995, lagu Poco-poco semakin meledak setelah dibawakan dalam format house music oleh Yopie Latul. Semenjak itu, Poco-poco semakin populer dan diadopsi ke berbagai genre musik.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com