Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda: Ini Kan Wajah Jakarta, Masa Mobil Rombeng Lewat Jalan Protokol

Kompas.com - 14/08/2018, 20:41 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, para pemilik kopaja dan metromini sepakat untuk mengalihkan rute mereka dan tidak melintasi Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kesepakatan itu terjadi setelah rapat koordinasi yang dilakukan Organda bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Ini kan wajah Jakarta, harus bagus lah. Masa mobil rombeng lewat jalan protokol, Sudirman. Ya kita maklumi lah kebijakan pemerintah, apalagi ini Asian (Games)," ujar Shafruhan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Kopaja dan metromini mulai 15 Agustus hingga 15 September 2018 atau selama digelarnya Asian Games dilarang melintas di dua ruas jalan tersebut.

Baca juga: Mulai Rabu Esok, Metromini dan Kopaja Dilarang Melintasi Sudirman-Thamrin

Shafruhan mengatakan, disepakatinya hal tersebut karena para pengusaha mengerti bahwa kondisi beberapa kopaja dan metromini yang melintas di kawasan tersebut sudah tidak laik dan harus diremajakan.

Selain itu, Dinas Perhubungan sebelumnya juga telah memberikan dispensasi kepada sejumlah kopaja dan metromini dengan umur di atas 10 tahun, masih bisa beroperasi.

Untuk itu, kata dia, wajar jika pemilik angkutan umum mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.

Ada lebih dari 10 unit kopaja dan metromini yang beroperasi di Jalan Sudirman dan MH Thamrin. Shafruhan mengakui, larangan itu akan menggerus pendapatan para pengusaha.

Namun, para pengusaha disebut tetap sepakat asal Pemprov DKI melakukan pengalihan rute baru bagi angkutan itu. "Soal dampak pasti, wajarlah," ujar Shafruhan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang metromini dan kopaja melintas di jalan-jalan protokol Jakarta selama Asian Games 2018. Kebijakan tersebut mulai berlaku 15 Agustus hingga 15 September.

Baca juga: Metromini dan Kopaja Masih Melintas di Sudirman-Thamrin

 

Ada tiga rute kopaja dan metromini yang terdampak kebijakan, yakni metromini S640 (Pasar Minggu-Tanah Abang); metromini P15 (Senen-Setia Budi); dan kopaja P19 (Tanah Abang-Ragunan).

Berikut daftar lengkap pengalihan rute kopaja dan metromini dari jalan protokol:

1. Metromini S640 (Pasar Minggu-Tanah Abang) menjadi Tanah Abang-Jalan KH Mas Mansyur- Stasiun Karet-Citywalk Sudirman-Sampoerna Strategic Square-ITC Kuningan-Mal Ambassador-Jalan Casablanca-Jalan Rasuna Said-Jalan Gatot Subroto-RS Medistra-Jalan Raya Pasar Minggu.

2. Metromini P15 (Senen-Setia Budi) menjadi Senen-Jalan Kembang Pacar-Kanwil DJKN-Kwitang-Tugu Tani 2-Telkom-Balaikota-Jalan Merdeka Selatan-Jalan Lombok-Jalan Sultan Syahrir-Jalan Imam Bonjol-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Prof Dr Satrio- Jalan Karet Sawah-UKI.

3. Kopaja P19 (Tanah Abang–Ragunan) menjadi Tanah Abang-Jalan KH Mas Mansyur-Penjernihan-Manggala Wanabakti-TVRI-Jalan Asia Afrika-Mustopo-Jalan Hang Tuah-Jalan Raden Patah-Jalan Trunojoyo-Jalan Iskandarsyah-Jalan Wijaya 2-Jalan Darmawangsa 3-Jalan Prapanca Buntu-Arteri-Jalan Mutiara-Jalan Ampera Raya-Lingkar Luar Harsono RM-Terminal Ragunan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah memastikan akan menindak metromini dan kopaja yang masih melintas di ruas jalan itu.

Kompas TV Aksi ugal-ugalan pengemudi Kopaja inilah yang memicu kemarahan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com