Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Dicopot, Penghuni Kalibata City Laporkan Pengelola ke Polisi

Kompas.com - 17/08/2018, 20:20 WIB
Cynthia Lova,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Apartemen Kalibata City melaporkan kejadian kasus pencopotan bendera merah putih oleh pengelola ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 17.00 WIB.

Pihak yang melaporkan adalah Sandi Edison, Ketua Komunitas Warga Kalibata City. Nomor Laporan Polisi: LP/4362/VIII/2018/PMJ /Dit/Reskrimum.

Menurut Edison, pencopotan bendera di unit apartemen milik Nyimas pada Kamis (16/8/2018) kemarin adalah penghinaan dan pelecehan pada bendera merah putih.

Apalagi, kata dia, saat ini warga sedang antusias merayakan kemerdekaan dan perhelatan Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang. 

“Saat ini hari Kemerdekaan RI ke-73, warga Apartemen Kalibata City juga ingin sekali merayakannya apalagi ada Asian Games. Kita juga ingin merasakan eforianya,” ucap Sandi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/8/2018).

Baca juga: Beredar Video Pencopotan Bendera Merah Putih, Ini Penjelasan Pengelola Kalibata City

Menurut Sandi, kejadian pencopotan bendera itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, pihak building supervisor mengetuk pintu unit milik Nyimas.

“Mereka mengetuk pintu unit, dibuka oleh orangtuanya Nyimas. Umurnya kurang lebih 70 tahunan. Dia diminta untuk mencopot bendera yang sudah dipasang di koridor, di balkon yang menghadap antar-gedung,” ucap Sandi.

Sandi saat melaporkan pengelola Apartemen Kalibata City ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2018).Kompas.com/Cynthia Lova Sandi saat melaporkan pengelola Apartemen Kalibata City ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2018).
Menurut Sandi, pihak pengelola menyelonong masuk dan mencopot bendera yang berada di balkon.

“Masuknya si ketuk pintu, lalu mereka nyelonong begitu aja masuk. Kondisi di Kalibata itu kan sempit ya, nah petugas pengelola itu mendahului Nyimas ke balkon dan lansung mencopot bendera, dilipatnya lalu diserahkan ke Nyimas,” ucap Sandi.

Menurut Sandi, tidak hanya Nyimas yang diminta mencopot bendera. Ada beberapa warga dari Kalibata City juga diketuk pintunya dan diminta untuk mencopot bendera.

Baca juga: Mengapa Praktik Prostitusi Tumbuh Subur di Apartemen Kalibata City?

“Nah permasalahanya kalau bahasanya ini adalah penertiban, sekarang kondisi di Apartemen Kalibata City apakah sudah disiapkan titik-titik mana yang dapat dijadikan pemasangan bendera oleh warga?” ucap Sandi.

Sandi mengatakan, pihak Nyimas merasa terhina karena keluarga Nyimas merupakan keluarga pejuang.

“Jadi saat memandang bendera, mereka berdoa dulu. Memasang dan menurunkan ada doanya dulu,” ucap Sandi.

Oleh karena itu, mewakili warga, Sandi melaporkan pihak pengelola dengan tuduhan merendahkan kehormatan bendera negara atau mencopot bendera.

Baca juga: Muncikari Kalibata City Promosikan PSK Anak Lewat Aplikasi Beetalk

Hal ini melanggar UU No 24 tahun 2009 Pasal 7 Ayat 3 yang berbunyi "Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus, oleh warga negara yang menguasai hak penggunaanrumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Megapolitan
Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di 'Jalanan'

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di "Jalanan"

Megapolitan
Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Megapolitan
Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Megapolitan
Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Megapolitan
Dilaporkan ke Polisi, Hasto: Pernyataan Saya di Media untuk Melakukan Pendidikan Politik

Dilaporkan ke Polisi, Hasto: Pernyataan Saya di Media untuk Melakukan Pendidikan Politik

Megapolitan
Petaka Kawat Berlubang di JPO Jatiasih: Sebabkan Bocah Terjatuh ke Jalan Tol, lalu Meninggal

Petaka Kawat Berlubang di JPO Jatiasih: Sebabkan Bocah Terjatuh ke Jalan Tol, lalu Meninggal

Megapolitan
Hasto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Hasto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Megapolitan
Suami R Tak Marah-marah Usai Tau Istrinya Cabuli Anaknya Sendiri

Suami R Tak Marah-marah Usai Tau Istrinya Cabuli Anaknya Sendiri

Megapolitan
Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Megapolitan
Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Megapolitan
KJP Mei 2024 Kapan Cair?

KJP Mei 2024 Kapan Cair?

Megapolitan
Dijanjikan Pekerjaan dan Uang, Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Dijanjikan Pekerjaan dan Uang, Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com