Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Laporkan Dugaan Penganiayaan Iyan oleh Pamdal Lapangan Banteng ke Polisi

Kompas.com - 20/08/2018, 15:12 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Pihak keluarga melaporkan kasus penganiayaan yang dialami Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan ke Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018). 

Pemuda yang menderita epilepsi tersebut diduga dianiaya oleh petugas pengamanan dalam (pamdal) yang menjaga Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, di hari yang sama, atas tuduhan telah melakukan pencurian.

"Sudah dilaporkan ke Pores Jakarta Pusat. Sekarang kabarnya dari pamdal, dinsos, juga sudah diperiksa," ujar ayah Iyan, TB Herman Wijaya, di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Laporan diterima petugas dengan nomor 1313/K/VII/2018/Restro Jakpus. Dalam laporan tersebut, pelapor masih dalam penyelidikan.

Baca juga: Seorang Pemuda Diduga Dianiaya Pamdal Lapangan Banteng

Hari ini, Herman datang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan terkait laporan kasus tersebut.

Herman berharap, pelaku penganiayaan terhadap anaknya bisa segera ditangkap. Dalam kasus ini, pihak yang diduga melakukan penganiayaan adalah petugas pamdal.

Sedangkan petugas Dinsos, merupakan pihak yang membawa Iyan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, tempat Iyan ditemukan oleh keluarga.

Herman menyebut, polisi telah mendapatkan rekaman CCTV yang memperlihatkan penganiayaan terhadap Iyan.

"Katanya ada kamera CCTV juga. Tapi, saya serahkan semua ke polisi, biar polisi yang usut tuntas," ujar Herman.

Baca juga: Lapangan Banteng yang Baru Diresmikan Jadi Tempat Upacara Kemerdekaan RI

Iyan sebelumnya menderita luka lebam di seluruh wajah, luka bekas sudutan rokok di seluruh tubuh, hidung patah, serta bola mata yang terlihat bercak darah yang menggumpal, diduga akibat penganiayaan tersebut.

Penganiayaan diduga karena Iyan dituduh maling. Iyan membawa uang Rp 2,4 juta di dalam kantongnya yang diduga hasil mencuri.

Padahal, menurut keluarga, uang tersebut berasal dari hasil kerja Iyan memungut botol plastik selama bertahun-tahun. Iyan kerap membawa uang tersebut saat bepergian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com