Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Sebut Para Ahli Setuju Kebijakan Ganjil-Genap Dilanjutkan

Kompas.com - 31/08/2018, 09:21 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggelar focus group discussion (FGD) dengan mengundang para ahli untuk membahas kebijakan ganjil-genap setelah Asian Games. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sejumlah ahli setuju jika kebijakan itu dilanjutkan.

"Peserta FGD yang terdiri dari berbagai institusi serta pakar-pakar transportasi pada dasarnya sangat mengapresiasi keberhasilan kebijakan ganjil-genap yang dicapai dan setuju untuk dilanjutkan," ujar Andri dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8/2018).

Hal ini karena evaluasi ganjil-genap dinilai berhasil. Andri menyebutkan evaluasi terhadap pelaksanaan ganjil-genap sampai tanggal 28 Agustus 2018.

Baca juga: Imbas Ganjil-genap, Kecepatan Rata-Rata Naik 44,08 Persen

Evaluasi pertama, terdapat peningkatan kecepatan sebesar 37 persen di jalan-jalan yang menerapkan ganjil-genap. Selain itu, waktu tempuhnya juga mengalami penurunan sampai 23 persen. Kemudian, kecepatan di 106 jalan prioritas DKI Jakarta juga mengalami peningkatan sebesar 26 persen.

Evaluasi kedua, insiden lalu lintas juga mengalami penurunan. Andri mengatakan pelanggar ganjil-genap turun 10 persen. Kecelakaan fatal juga menurun sampai 20 persen.

Evaluasi ketiga terkait penggunaan angkutan umum. Andri mengatakan, penumpang bus transjakarta naik 40 persen, penumpang bus PPD naik 29 persen, dan bus Sinar Jaya naik 6 persen.

Baca juga: Polisi Juga Usulkan Ganjil-Genap Dilanjutkan Setelah Asian Para Games

Evaluasi keempat, kualitas udara Jakarta juga mengalami peningkatan. Di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,7 persen, konsentrasi NO turun sebesas 14,7 persen, dan konsentrasi THC turun sebesar 1,37 persen.

Perbaikan kualitas udara juga terjadi di kawasan Kelapa Gading. Di sana terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, konsentrasi NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun sebesar 2,01 persen.

Adapun, sebelumnya kebijakan ganjil-genap diterapkan di sejumlah jalan arteri Jakarta selama Asian Games berlangsung pada selama penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

Pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil-genap itu berlaku 15 jam per hari. Bahkan, penerapannya dilakukan beberapa minggu sebelum perhelatan internasional itu dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com