Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

My Jannah Tunda Lagi Refund, Jemaah Bilang Ini Penundaan ke Empat

Kompas.com - 07/09/2018, 23:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Farah Diba Panigoro, pemilik biro perjalanan umrah PT Rifa Jannah Wisata atau My Jannah, menyatakan akan mengembalikan dana (refund) para jemaah umrah yang tidak jadi berangkat hingga tenggat waktu terakhir pada 28 Oktober 2018.

Ia menjelaskan dari total 56 jemaah yang mengajukan refund, 10 jamaah menyetujui penggantian keberangkatan pada bulan Oktober, 13 jamaah akan menerima refund pada Jumat (7/9/2018) malam ini, 13 jemaah meminta refund dengan melakukan laporan ke Polda Metro Jaya, dan sisanya belum mengumpulkan berkas-berkas syarat penerimaan refund.

"Saya malam ini hanya melakukan refund kepada orang-orang yang tidak bermasalah atau melaporkan ke polisi. Bagi yang bermasalah, uang tetap saya refund tapi saya cuma minta permohonan maaf tertulis," ujar Farah di Straits Cafe, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca juga: Biro Perjalanan My Jannah Bantah Lakukan Penipuan Dana Jemaah Umrah

"Bagi yang berkasnya belum lengkap, kirim bukti transfer lewat email atau WhatsApp karena pernah ada yang ngirim bukti transfer palsu," sambungnya.

Namun proses refund tidak dapat terealisasikan. Mediasi antara jemaah dan pihak My Jannah, pada Jumat malam, yang berlangsung selama tiga jam tidak menemukan titik temu.

 Sekitar 20 jemaah yang datang ke Straits Cafe untuk meminta refund. Pihak My Jannah menunda proses refund hingga Senin depan.

Salah satu jemaah yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku kecewa dengan proses refund yang berbelit-belit.

"Undangan refund baru diterima tadi siang. Tapi nyatanya janji lagi. Ini sudah keempat kalinya dari 30 Mei, 30 Juni, satu lagi saya lupa, dan hari ini," ujar jemaah tersebut.

"Saya seharusnya berangkat 17 Mei, sudah lunas karena 14 hari sebelum keberangkatan harus sudah beres. Paspor sudah ada, visa sudah oke, tapi gak ada persetujuan dari kedutaan," tambah dia.

Jemaah lainnya memilih bungkam tentang alasan tertundanya proses refund karena mereka mengaku diancam tidak dibayarkan jika memberikan pernyataan ke media.

"Diancam kalau ngomong ke media, katanya gak bakal ditransfer," kata salah satu jemaah.

Baca juga: Tertipu Penawaran Umrah di Instagram My Jannah, Jemaah Lapor Polisi

Sebelumnya, sejumlah orang melaporkan agen perjalanan PT Rifa Jannah Wisata alias My Jannah ke Polda Metro Jaya atau tuduhan penipuan.  Pemilik My Jannah Gery Rama Mahfian dan Farahdiba Panigoro dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penipuan dan atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com