JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir tahun 2018, tidak ada pembangunan infrastruktur seperti rumah susun di DKI Jakarta. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, hal itu karena ada kesalahan perencanaan dalam satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Dulu Pak Agustino itu salah perencanaan ya, semestinya dia multi-years," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (28/9/2018).
Agustino merupakan mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta. Kata Saefullah, dulu SKPD tersebut merencanakan pembangunan rusun single year. Padahal pembangunan rusun tidak bisa dilakukan satu tahun.
Baca juga: Pembangunan Rusun Pasar Minggu Ditunda
Jika pembangunannya dilanjutkan tahun berikutnya, belum tentu bisa dikerjakan oleh kontraktor yang sama.
"Nah ini take over-nya agak repot. Walaupun secara teknis bisa dihitung, tapi lebih baik multi-years. Supaya nanti kalau ada sesuatu ya gagal konstruksi tinggal minta pertanggungjawaban," ujar Saefullah.
Pada pertengahan tahun ini, Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta telah mencoret anggaran pembangunan tiga unit rusun pada APBD DKI 2018. Tiga rusun tersebut adalah Rusun Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.
Baca juga: Anggaran Rumah DP Rp 0 Sekitar Rp 1 Triliun, Anggaran Rusun Dimatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.