Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Periksa Said Iqbal dalam Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

Kompas.com - 09/10/2018, 12:46 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik memanggil Said Iqbal sebagai saksi karena nama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tersebut sempat disebut oleh tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet.

"Intinya bahwa akan kami pertanyakan karena tersangka RS (Ratna Sarumpaet) menyebut ada saksi bernama Pak Said, makanya kami periksa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (9/10/2018).

Argo membenarkan bahwa agenda pemeriksaan tersebut terkait kejadian pada 2 Oktober 2018.

Baca juga: Saksi Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Said Iqbal Penuhi Panggilan Polisi

"Jadi keterangan tersangka misalnya ada pertemuan atau apa, nanti kami periksa sebagai saksi, saksi Ibu Ratna. Kita tunggu saja sampai jam berapa pemeriksaanya," tuturnya.

Ditemui di Mapolda Metro Jaya, Said mengaku menerima surat panggilan pemeriksaan sebagai saksi tersebut pada Sabtu (6/10/2018).

Meski demikian, Said mengaku tidak mengetahui alasan kepolisian memanggilnya sebagai saksi dalam kasus penyebaran hoaks tentang pengeroyokan Ratna Sarumpaet.

Baca juga: Polisi Periksa Said Iqbal soal Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Hari Ini

Dalam surat panggilan itu, ia hanya diminta memberikan keterangan terkait peristiwa pada 2 Oktober 2018.

"Hari ini saya dipanggil Ditreskrimum sebagai saksi untuk peristiwa tanggal 2 Oktober ya. Kami enggak tahu, apa peristiwanya, nanti saya akan memberikan kesaksian yang saya tahu dan saya lihat, cuma itu saja. Untuk hasil-hasilnya nanti," ujar Said. 

Said masih menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com