Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Said Iqbal Penuhi Panggilan Polisi

Kompas.com - 09/10/2018, 10:48 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (9/10/2018).

Ia tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 10.15. 

Said mengaku tidak mengetahui alasan kepolisian memanggilnya sebagai saksi dalam kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet.

Baca juga: Pengembalian Sponsor ke Cile, Masalah Lain Ratna Sarumpaet di Tengah Kasus Hoaks

"Hari ini saya dipanggil Ditreskrimum sebagai saksi ya untuk peristiwa tanggal 2 Oktober ya. Kami enggak tahu apa peristiwanya, nanti saya akan memberikan kesaksian yang saya tahu dan saya lihat, cuma itu saja," ujar Said di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.

Pada 2 Oktober 2018, Ratna bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah kader partai.

Kemudian pada 2 Oktober malam, Prabowo menggelar konferensi pers untuk menyampaikan rasa empatinya terhadap peristiwa yang dialami Ratna.

Baca juga: Surat Jaminan Keluarga, Upaya Ratna Sarumpaet Menjadi Tahanan Kota...

Mengenai hal ini, Said tidak memberikan penjelasan secara pasti apakah ia mengetahui atau hadir dalam pertemuan tersebut.

"Nanti kalau sudah di dalam baru saya mengetahui apa peristiwa dan siapa tersangkanya. Sampai hari ini pun saya belum mengetahui siapa tersangka terhadap peristiwa tanggal 2 Oktober tersebut," kata Said. 

"Nanti saya akan jelaskan apa yang saya tahu tentang pokok persoalan ini. Karena kalau saya belum tahu pokok persoalan, nanti bisa kemana-mana, teman-teman sabar saja," sambung dia. 

Baca juga: Polisi Periksa Said Iqbal soal Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Hari Ini

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono juga tidak menjelaskan secara detail alasan pemanggilan Said.

Menurutnya pemanggilan ini adalah wewenang penyidik dalam proses penyidikan kasus ini.

"Ya pasti yang dipanggil atau diperiksa itu yang mengetahui dan mendengar kasus ini ya," ujar Argo. 

Baca juga: Kasus Ratna Sarumpaet, Sekjen PAN Pastikan Amien Rais Penuhi Panggilan Polisi

Tak hanya Said, polisi juga memanggil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terkait kasus cerita bohong mengenai pengeroyokan Ratna Sarumpaet pada Jumat (5/10/2018).

Namun, saat itu Amien tak memenuhi panggilan polisi.

Amien lalu dijadwalkan ulang untuk menjalani pemeriksaan pada Rabu (10/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com