Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL yang Okupasi Jalan dan Trotoar Rawajati Dibiarkan, Ini Alasannya

Kompas.com - 09/10/2018, 21:55 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Pancoran Herry Gunara menyatakan, pihaknya memang membiarkan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi jalan dan trotoar di Jalan Rawajati Barat samping Apartemen Kalibata City.

Herry mengaku, kasihan terhadap pedagang dan pembelinya. "Kalau mau ditertibin saya bisa saja, tapi kan kasihan," kata Herry, ketika dihubungi, Selasa (9/10/2018).

Herry menyebut, keberadaan PKL itu dibutuhkan warga dan pekerja di Kalibata City. Saban malam, mereka bisa menikmati berbagai santapan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

"Makan di situ Rp 10.000 dapat, kalau di dalam (Apartemen Kalibata City) dapat apa? Kan kasihan itu warga Kalibata City sama cleaning service," ujar Herry.

Baca juga: Setelah Ditata, PKL Tetap Okupasi Trotoar dan Jalan Rawajati Samping Kalibata City

Untuk itu, Herry memilih membiarkan PKL beroperasi. Yang penting, mobil masih bisa melintas dan tak menutupi akses motor samping Kalibata City.

"Saya buat agak ke dalam, jangan ke jalan," ujar dia.

Soal susahnya berjalan kaki karena trotoar dijadikan tempat makan, menurut Herry lebih baik daripada pembeli tak bisa duduk.

"Lagian itu trotoarnya Kalibata City, bukan dibangun Pemda," kata dia.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 19.00 WIB, gerobak pedagang memang tak tampak dari Jalan TMP Kalibata.

Baca juga: Pipa Aetra Bocor di Cakung, Jalan Raya Bekasi Ini Tergenang Air 50 Cm

Ini dikarenakan pedagang mengambil lapak agak mundur ke belakang. Gerobak mereka letakkan di badan jalan.

Sedangkan tempat makan mulai dari meja hingga terpal untuk lesehan, diletakkan di atas trotoar.

Separuh Jalan Rawajati Barat diokupasi untuk usaha dan parkiran motor.

Jalan dua arah yang seharusnya muat untuk dua mobil menjadi semrawut dan memaksa mobil harus lewat bergantian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com