Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga Tak Dikenali Saat Kampanye di Bumiayu

Kompas.com - 27/10/2018, 19:31 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berkisah mengenai pengalamannya berkampanye di sejumlah daerah di Indonesia.

Ternyata tak semua masyarakat yang ia kunjungi mengenal sosoknya. Ia menceritakan mengenai pengalamannya tak dikenali seorang warga saat berkampanye di daerah Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.

"Di Brebes kemarin, di perkotaan banyak yang kenal saya. Begitu kami turun ke Bumiayu, ada senam bersama ibu-ibu. Tapi ada seorang Ibu, Ibu Andi saya ingat, dia tidak mengenali saya," ujar Sandi di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).

Baca juga: Cerita Sandiaga Uno soal Kampanye Online yang Pahe dan Murmer...

Sandi melanjutkan, Ibu tersebut menjabat erat tangannya namun tampak menyelidik wajah Sandi dan mencoba mengenalinya.

"Dia sampai perlu bertanya siapa ya ini ya, dia pegang tangan saya, siapa ini ya, dia coba mengingat," lanjutnya.

"Lalu saya jawab, 'Saya Sandi Bu', dia enggak klik. 'Saya Sandi Uno, dia enggak klik juga. Terus saya bilang, 'Saya ini yang wakilnya Prabowo'. 'Ooo wakilnya Prabowo ya, begitu," cerita Sandi disertai canda.

Ia tak memungkiri saat ini ia harus bekerja keras dan berkeliling ke pelosok negeri agar masyarakat benar-benar mengenal siapa dirinya.

Ia menilai, hal ini lah yang mungkin memunculkan anggapan bahwa dirinya lebih aktif berkampanye daripada Calon Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi dari data internal kami menunjukkan hampir 96 persen populasi Indonesia sudah kenal Pak Prabowo dan dari itu mereka sudah tau sosok Pak Prabowo apa, mereka sudah mengerti pandangan Pak Prabowo. Di kaum milenial Pak Prabowo juga sudah sangat dikenal, namun saya ini jauh ketinggalan," paparnya.

Sandi melanjutkan, masih tersisa waktu sekitar 175 hari baginya untuk lebih aktif mengunjungi berbagai daerah. Menurutnya, bukan hanya untuk memperkenalkan sosoknya, namun juga untuk memperkenalkan gagasan-gagasan yang ia miliki.

"Hal ini yang membuat saya lebih aktif di media (daripada Prabowo). Padahal sama-sama aktif kami. Pak Prabowo enggak semua kegiatan berhubungan dengan masyarakat, tapi lebih ke pemantaban isu, kebijakan hubungan eksternal yang strategis," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com