Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan 11 Jenazah Saat Lahan untuk Proyek Tol Desari Diratakan

Kompas.com - 02/11/2018, 20:52 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Jalan Haji Konim, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo dihebohkan dengan penemuan 11 jenazah saat lahan proyek Tol Depok Antasari (Desari) di TPU Kumpi Saribah, Jalan Haji Konim, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo diratakan.

Jenazah ini pertama kali ditemukan pekerja operator alat berat. Awalnya, pekerja tersebut merasa ada benda aneh yang menyentuh alat berat saat pengerukan tanah.

Rahmat, anggota panita pemindahan jenazah TPU Kumpi Saribah, mengatakan bahwa 11 jenazah tersebut tertinggal saat pemindahan makam karena tidak diketahui identitas dan ahli warisnya.

“11 makam itu emang tidak ada tanda-tandanya, mungkin tertutupi oleh pohon-pohon bambu ya karena kan sebelumnya lokasi ini emang banyak pohon bambu,” ucap Rahmat di TPU Kumpi Saribah, Jalan Haji Konim, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: Pemindahan Jenazah dari TPU yang Terkena Proyek Tol Depok-Antasari Rampung

Jenazah itu ditemukan pada Kamis (1/11/2018) dan Jumat ini. "Total ada 11 jasad. Ada yang masih utuh satu, tetapi semua kami tidak tahu identitasnya. Jadi kami makamkan fullan bin fullan saja," ucap Rahmat.

Sebelumnya, ratusan jenazah di TPU Kumpi Saribah dipindahkan ke lokasi lain karena terkena proyek Tol Desari.

Menurut Rahmat, jenazah yang ditemukan saat itu telah lama dikubur. Jenazah-jenazah tersebut dikubur di kedalaman tiga meter.

"Jasad yang sudah 30-50 tahun lalu dimakamkan kita masih bisa deteksi karena ada ahli warisnya. Ini kemungkinan sudah ratusan tahun dan ahli warisnya pun udah pada tidak ada," ucap Rahmat.

Kendati demikian, ia tak dapat memastikan apakah masih ada jenazah yang tertinggal di lokasi pengerjaan proyek Tol Desari yang bekas makam itu atau tidak.

Rahmat pun berharap, tidak ada lagi jenazah yang tertinggal. Berdasarkan pantauan Kompas.com, tiga alat berat mulai meratakan lahan TPU Kumpi Saribah yang lama.

Baca juga: Tol Depok-Antasari Pangkas Waktu Tempuh Cinere-Jakarta di Bawah 1 Jam

Semua makam telah dipindahkan ke TPU Kumpi Saribah yang baru dan sudah diberi nisan.

Koordinator panitia pemindahan makam, Nian, mengatakan bahwa ada 562 jenazah yang rampung dimakamkan di TPU baru seluas 1.617 meter persegi itu.

Sebagian besar dari jenazah yang dimakamkan di area itu memiliki ahli waris. Dari 562 jenazah dari makam di TPU yang terkena pembangunan tol, hanya 30 orang yang tidak mempunyai ahli waris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com