Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Depok Babak Belur Dituduh Menculik, Polisi Minta Warga Jangan Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 05/11/2018, 09:48 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Maraknya isu penculikan membuat warga harus semakin waspada. Namun, warga kerap bermain hakim sendiri setelah melihat seseorang yang dicurigai akan melakukan penculikan.  

Polisi mengimbau warga tidak main hakim sendiri, melainkan langsung melaporkannya kepada pihak berwajib.

"Ya jika masyarakat menduga seseorang melakukan perbuatan pidana agar melaporkan kepada pihak kepolisian. Percayakan penanganannya kepada polisi, jangan main hakim sendiri," ucap Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus saat dihubungi, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Tersangka Penyebar Hoaks Penculikan Anak hingga Kecelakaan Pesawat Mengaku Iseng

Seperti yang terjadi pada Minggu (4/11/2018), akun @depok24jam mengunggah foto seorang pria bernama Akhmad Khotib (45).

Akhmad babak belur dipukuli warga Griya Toa Permai, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, karena ia diduga melakukan penculikan anak.

Banyaknya isu penculikan yang beredar membuat warga curiga dengan Akhmad. Terlebih, ia terlihat menggendong sesuatu.

Baca juga: 4 Hoaks Pekan Ini, Terkait Pesawat Jatuh hingga Penculikan Anak

Warga pikir Akhmad saat itu menggendong anak. 

Kemudian, Akhmad diamankan anggota TNI dan diserahkan ke pihak kepolisian.

Setelah ada laporan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi.

Baca juga: Sebar Hoaks soal Penculikan Anak di Sukabumi, Seorang Pemuda Diciduk Polisi

"Saat kami lakukan pemeriksaan, ternyata yang digendong adalah seekor anak kucing," ucap Firdaus.

Saat dilakukan pemeriksaan, pria tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

Pihaknya masih menelusuri identitas pria tersebut lantaran ia belum terdata dalam E-KTP.

"Kami akan cari tahu latar belakangnya dan nantinya yang bersangkutan akan kami bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk observasi psikologis dan kejiwaannya,” tutur Firdaus.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Pria Ini Babak Belur Dituduh Culik Anak, Ternyata Cuma Bawa Kucing . Seorang pria babak belur diamuk sejumlah warga di Kalibaru, Cilodong, Depok, Minggu 4 November 2018 karena diduga menculik anak. Nyawa pria yang disebut-sebut bernama Akhmad Khotib (45 tahun) itu selamat setelah diamankan sejumlah petugas. Kapolresta Depok Komisaris Besar Didik Sugiyarto menegaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, pria itu bukanlah penculik dan tidak melakukan tindak pidana seperti yang saat ini ramai tersebar di media sosial. Didik menjelaskan, pria yang dicurigai itu diserahkan ke polisi berdasarkan kecurigaan warga setempat. Kemudian, jelas Didik, karena yang bersangkutan dirasa mencurigakan, oleh saksi dan warga akhirnya dilakukan interogasi. “Tim penyidik telah melakukan langkah-langkah olah TKP untuk mengetahui apa yang terjadi dan melakukan pemeriksaan terhadap orang yang dicurigai itu,” katanya. Saksi, lanjut Didik, juga sempat mencurigai barang bawaan pria tersebut. Setelah diperiksa ternyata hanyalah se-ekor anak kucing. “Iya, orang itu dicurigai menggendong sesuatu ternyata seekor kucing kemudian oleh saksi dicurigai karena mungkin saksi mendengar peristiwa penculikan yang belakangan ini tersebar di media sosial,” kata dia. Dari hasil pemeriksaan penyidik, kata Didik, dapat disimpulkan bahwa tidak ada peristiwa penculikan dan tidak ada masyarakat yang merasa keluarganya diculik. Terkait peristiwa ini, Didik pun mengimbau pada masyarakat untuk bisa lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Terlebih belakangan ini marak berita penculikan berseliweran di jagat dunia maya yang belum bisa dipastikan kebenarannya. (VIVA) #Depok24Jam

Sebuah kiriman dibagikan oleh MEMANTAU KOTA DEPOK 24 JAM (@depok24jam) pada 4 Nov 2018 jam 6:25 PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com