Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kandidat Wagub DKI, Agung Yulianto "Nothing to Lose"

Kompas.com - 06/11/2018, 15:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Agung Yulianto mengaku "nothing to lose" terkait pencalonannya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. Ia mengatakan tak masalah jika akhirnya tak terpilih.

"Intinya begini, kalau bagi saya yang penting ini adalah PKS yang menjadi wagub. Soal saya atau Pak Syaikhu, no problem sama sekali," kata Agung ketika dihubungi wartawan, Selasa (6/11/2018).

Sebab menurutnya, yang terpenting wagub DKI berasal dari PKS, sesuai janji Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Jadi itu yang paling penting karena itu komitmen dari Pak Prabowo Subianto tentang ke-wagub-an ini. Jadi buat saya enggak masalah. Saya nothing to lose banget, bahkan siap mendukung Pak Syaikhu kalau dia dianggap lebih pas," ujar Agung.

Baca juga: Mendagri: Tak Ada Batas Waktu Penentuan Wagub DKI Jakarta

Agung mengaku namanya dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu sudah ditetapkan lewat surat dari DPP dan DPW DKI PKS. Ia mengaku tak punya persiapan khusus menghadapi tes kepatutan atau fit and proper test yang digelar bakal dibuat PKS bersama Gerindra.

"Iya mengalir aja saya. Kalau diputuskan kan siap untuk diberi amanah, kalau nggak dibutuhkan enggak apa-apa, enjoy saja," kata Agung.

Jika terpilih, Agung mengaku siap menjalankan visi dan misi Gubernur Anies Baswedan. Ia mengaku sudah memahami visi dan misi Anies-Sandi sebab dulu masuk sebagai tim pemenangan pada Pilkada DKI 2017.

"Kalau sudah ditunjuk tentu harus siapkan batin, siap kembangkan chemistry, sinergi, kecocokan dengan gubernur. Wagub itu kan support kepada Gubernur. Siap kerja keras dengan menjaga integritas, sudah. Kalau bagi kader PKS itu penunjukkan sudah biasa," ujar Agung.

Baca juga: Kursi Wagub DKI untuk PKS, Siapa Saja Kandidatnya?

Setelah berebut jatah kursi wagub DKI, Gerindra DKI dan PKS DKI akhirnya menyepakati wagub yang akan dipilih dari PKS.

Dua nama kandidat dari PKS yang akan dipilih melalui DPRD DKI Jakarta itu harus diputuskan melalui fit and proper test.

DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI akan membentuk badan untuk melakukan fit and proper test tersebut. Masing-masing partai akan menunjuk dua orang untuk menjadi anggota badan itu.

Badan itu nantinya akan memutuskan dua kader PKS hasil fit and proper test yang dicalonkan sebagai kandidat wagub untuk dipilih melalui mekanisme pemungutan suara di DPRD DKI Jakarta.

Namun, jika calon dari PKS tidak lulus fit and proper test, DPD Gerindra dan DPW PKS DKI akan kembali rapat untuk menentukan langkah berikutnya. Kondisi itu membuat Gerindra berpeluang mencalonkan wagub DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com