Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Pemilih Disabilitas Naik, Depok Minta KPU Tambah Anggaran

Kompas.com - 14/11/2018, 12:46 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Depok, Nana Shobarna mengakui partisipasi penyandang disabilitas di Depok cukup tinggi untuk menggunakan hak pilihnya.

Nana mengatakan, partisipasi penyandang disabilitas di Depok meningkat hingga 60 persen dari total 1.000 lebih penyandang disabilitas warga Depok yang memiliki hak pilih.

“Pada pilgub kemarin partisipasinya meningkat hingga 60 persen. Kalau masyarakat di luar penyandang disabilitas meningkat hingga 15 persen," kata Nana saat dihubungi, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Kerjabilitas, Aplikasi Unik Bagi Penyandang Disabilitas Kerja di Perusahaan

Meski ada peningkatan, Nana menilai sosialisasi pemilihan umum bagi kaum disabilitas masih kurang.

Seperti pada pilkada serentak yang lalu, di mana sosialisasi terhadap penyandang disabilitas hanya dilakukan satu kali.

"Karena saat ini sosialisasinya terbatas, sehingga bisa kemungkinan Pemilu 2019 kami masih belum bisa maksimal," Ucap Nana.

Nana mengatakan, pihaknya pun masih dalam proses pengajuan penambahan anggaran khusus bagi sosialisasi pemilu terhadap penyandang disabilitas ke KPU.

“Kami sudah mengajukan penambahan ke pusat, semoga bisa lakukan sosialisasi lebih dari dua sampai tiga kali. Karena memang program tersusun dari pusat, kami hanya melaksanakan apa yang sudah diprogramkan, dianggarkan dari pusat," ucap Nana.

Baca juga: KPU Akan Masukkan Pemilih Penyandang Disabilitas Mental ke DPT Pemilu 2019

Nana mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok untuk lakukan sosialisasi pada seluruh penyandang disabilitas di Depok.

"Kalau anggaran dapatnya untuk sekali sosialisasi ya mau bilang apa, untuk menyasar keseluruhan penyandang disabilitas kayaknya enggak bisa kami jangkau. Makanya kami selalu kerja sama dengan Kesbangpol," tutupnya.Baca juga: Pemilu 2019, Penyandang Disabilitas di Jombang Minta KPU Perbaiki Kualitas Petugas TPS

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana untuk memasukkan pemilih penyandang disabilitas mental ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Langkah tersebut berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan sejumlah masyarakat sipil.

"Kemarin kami menerima rekomendasi dari Bawaslu RI agar pemilih disabilitas mental atau tunagrahita itu dimasukan," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com