Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Dufi, Eks Jurnalis yang Ditemukan Tewas dalam Drum

Kompas.com - 20/11/2018, 07:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, digegerkan oleh penemuan mayat laki-laki dalam drum di sebuah lahan kosong pada Minggu (18/11/2018).

Mayat itu ditemukan oleh seorang pemulung berinisial SA.

SA awalnya mengira drum berwarna biru yang ditemukannya berisi sampah. Ketika dibuka ia melihat mayat di dalamnya.

"Setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," kata Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena, Minggu.

Mayat tersebut kemudian diketahui merupakan seorang pria bernama Abdullah Fithri Setiawan yang akrab disapa Dufi. Ia merupakan warga Tangerang Selatan.

Baca juga: Mobil Dufi, Pria yang Tewas di Dalam Drum, Hilang dari Parkiran Stasiun Rawabuntu

Adik Dufi Muhammad Ali Ramdoni mengatakan, Dufi terakhir kali berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Jumat (16/11/2018) pagi.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL. Mobil diparkir di Stasiun Rawabuntu," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Senin (19/11/2018).

Doni mengatakan, saat itu Dufi hendak berangkat kerja ke kantornya yang berada di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Dufi memang selalu menggunakan KRL untuk berangkat kerja.

Adapun perjalanan dari rumahnya menuju stasiun ditempuh menggunakan mobil atau sepeda motor.

Baca juga: Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Dufi di Dalam Drum

Keluarga curiga Dufi tewas akibat pembunuhan. Doni berharap, Kepolisian bisa mengungkap kasus kematian Dufi.

"Karena bagaimana pun kami ingin tahu motifnya kenapa, karena selama yang kami ketahui semasa hidupnya almarhum tidak pernah mencari musuh," ujar Doni.

Doni semakin curiga setelah mengetahui mobil yang diparkir Dufi di Stasiun Rawabuntu lenyap.

"Baru semalam polisi ngecek tidak ada (mobil) di parkiran. Menurut pengakuan istrinya, setiap hari di situ parkirnya, sekarang mobilnya sudah tidak ada," kata Doni.

Dufi diketahui pernah bekerja di berbagai perusahaan media massa. Karirnya dimulai dengan menjadi jurnalis di Harian Rakyat Merdeka.

Baca juga: Komunikasi Terakhir Dufi Sebelum Hilang 2 Hari dan Ditemukan Tewas di Dalam Drum

Setelah itu, ia sempat bekerja di Indopos, BeritaSatu, dan iNews. Namun, ia tak lagi menjadi jurnalis ketika bekerja di BeritaSatu dan iNews melainkan bergabung dengan divisi marketing.

Pekerjaan terakhir yang dilakoninya adalah staf khusus Dewan Pengarah TVRI. Selain itu, ia juga mempunyai perusahaan periklanan serta bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

Dufi meninggalkan seorang istri dan enam orang anak. Pemakaman Dufi di TPU Semper kemarin dipenuhi oleh isak tangis keluarga.

Istri Dufi, Bayu Yuniarti Hendriani, terlihat terpukul melepas kepergian suaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com