BEKASI, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.
Terdapat 49 titik rawan banjir di Kota Bekasi. Namun, titik terparah terjadi di Kecamatan Rawalumbu, Pondok Gede, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bantargebang, Jatiasih, Medan Satria, dan Bekasi Barat.
Selama November ini, banjir beberapa kali terjadi dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
Baca juga: Status Siaga Darurat Karhutla Dicabut, Riau Kini Siaga Banjir dan Longsor
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya fokus memantau 49 titik rawan banjir.
"Sungai Bekasi itu sudah hampir 30 tahun tidak ada restorasi, baik itu rehabilitasi maupun normalisasi, makin lama makin tinggi lumpurnya. Dinding-dinding sungai juga dalam kondisi mengkhawatirkan," kata Tri saat ditemui Kompas.com di Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018).
Berbagai upaya akan dan sedang dilakukan Pemkot Bekasi untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Baca juga: Sejumlah Wilayah di Trenggalek Diterjang Banjir
Berikut Kompas.com merangkum langkah Pemkot Bekasi mengantisipasi banjir.
Pemkot Bekasi mengandalkan operasional pompa. Pompa air digunakan petugas ketika menerima laporan sebuah wilayah tergenang.
"Kami juga siapkan pompa-pompa mobile, baik itu kendaraan juga bentuknya portable. Biasanya di Bekasi Utara karena daerahnya rendah, begitu ada genangan kami lakukan," kata Tri.
Salah satu daerah rawan banjir adalah kolong Tol JORR, Jalan KH Noer Ali. Di sana terdapat dua pompa penyedot air ketika jalan sudah mulai tergenang.
Baca juga: Antisipasi Banjir Kolong Tol JORR Bekasi, Pemkot Andalkan Pompa
"Air hujan itu turun kan di bawah jalan tol itu karena paling rendah, makannya di situ kami sudah bikin kolam olah yang semua itu tergantung pada pompa. Air tuh enggak bisa jalan (mengalir) sendiri ke sungai, harus dengan pompa," ujarnya.
Pemkot Bekasi juga akan membangun polder air Ciketing Udik, Bantargebang, Kempo, dan Pondok Gede.
Polder air merupakan sebidang lahan yang dikelilingi tanggul buatan.
Terdapat pompa yang berfungsi menyedot air dan dialirkan ke polder sebagai penampung air.
Baca juga: Ini Penyebab Kolong Tol JORR Bekasi Kerap Banjir Menurut Wakil Wali Kota
"Ya sudah kami usulkan (pada RAPBD) 2019, total biayanya itu Rp 49 miliar, itu bukan bangunan poldernya doang ya, itu ada rumah pompa, terus sarana penunjang lainnya, seperti taman," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arief Maulana.