Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Upaya Pemkot Bekasi Tanggulangi Banjir

Kompas.com - 30/11/2018, 16:07 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.  

Terdapat 49 titik rawan banjir di Kota Bekasi. Namun, titik terparah terjadi di Kecamatan Rawalumbu, Pondok Gede, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bantargebang, Jatiasih, Medan Satria, dan Bekasi Barat.

Selama November ini, banjir beberapa kali terjadi dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. 

Baca juga: Status Siaga Darurat Karhutla Dicabut, Riau Kini Siaga Banjir dan Longsor

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya fokus memantau 49 titik rawan banjir. 

"Sungai Bekasi itu sudah hampir 30 tahun tidak ada restorasi, baik itu rehabilitasi maupun normalisasi, makin lama makin tinggi lumpurnya. Dinding-dinding sungai juga dalam kondisi mengkhawatirkan," kata Tri saat ditemui Kompas.com di Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018). 

Berbagai upaya akan dan sedang dilakukan Pemkot Bekasi untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Trenggalek Diterjang Banjir

Berikut Kompas.com merangkum langkah Pemkot Bekasi mengantisipasi banjir. 

Andalkan pompa

Pemkot Bekasi mengandalkan operasional pompa. Pompa air digunakan petugas ketika menerima laporan sebuah wilayah tergenang. 

"Kami juga siapkan pompa-pompa mobile, baik itu kendaraan juga bentuknya portable. Biasanya di Bekasi Utara karena daerahnya rendah, begitu ada genangan kami lakukan," kata Tri.

Salah satu daerah rawan banjir adalah kolong Tol JORR, Jalan KH Noer Ali. Di sana terdapat dua pompa penyedot air ketika jalan sudah mulai tergenang.

Baca juga: Antisipasi Banjir Kolong Tol JORR Bekasi, Pemkot Andalkan Pompa

"Air hujan itu turun kan di bawah jalan tol itu karena paling rendah, makannya di situ kami sudah bikin kolam olah yang semua itu tergantung pada pompa. Air tuh enggak bisa jalan (mengalir) sendiri ke sungai, harus dengan pompa," ujarnya. 

Perbanyak polder air

Pemkot Bekasi juga akan membangun polder air Ciketing Udik, Bantargebang, Kempo, dan Pondok Gede.

Polder air merupakan sebidang lahan yang dikelilingi tanggul buatan.

Terdapat pompa yang berfungsi menyedot air dan dialirkan ke polder sebagai penampung air.

Baca juga: Ini Penyebab Kolong Tol JORR Bekasi Kerap Banjir Menurut Wakil Wali Kota

"Ya sudah kami usulkan (pada RAPBD) 2019, total biayanya itu Rp 49 miliar, itu bukan bangunan poldernya doang ya, itu ada rumah pompa, terus sarana penunjang lainnya, seperti taman," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arief Maulana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Megapolitan
Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Megapolitan
Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com