Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Kekuatan Kotak Suara dari Karton, Diinjak hingga Disiram Air

Kompas.com - 18/12/2018, 14:25 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Barat melakukan uji coba kekuatan kotak suara Pemilu 2019 yang berbahan karton di kantornya, Jalan C, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (18/12/2018).

Ketua KPU Kota Jakarta Barat Cucum Sumardi mengatakan, penyelenggaraan uji coba ini sebagai pembuktian dari isu kotak suara yang disebut-sebut tidak kuat karena berbahan kardus.

"Banyak isu yang muncul kotak suara terbuat dari kardus dan tidak kedap air. Itu sebenarnya hoaks saja, kita buktikan kekuatannya," kata Cucum di lokasi, Selasa.

Baca juga: Kotak Suara Berbahan Karton Menghemat Anggaran Hingga 70,3 Persen

Kotak suara itu terbentuk dari karton kedap air dengan panjang berukuran 60 sentimeter, lebar 40 cm, dan ketebalan 1 cm. Kotak berwarna putih tersebut memiliki dua sisi penutup yang dikunci dengan menggunakan cable ties atau pengikat kabel berbahan plastik.

Sementara penutup atas kotak suara dikunci dengan kabel penghubung yang nantinya akan dikencangkan dengan gembok.

Cucum bersama stafnya melakukan tiga cara uji coba kekuatan kotak suara. Pertama, seoarang staf KPU Kota Jakarta Barat yang memiliki berat badan 50 kilogram masuk ke dalam kotak suara.

Kotak berisi orang tersebut diangkat selama 10 detik. Kotak masih kuat dan tidak merusak karton.

"Kita akan uji kekuatan kotak ini, mampu enggak yang angkat 10 kilogran. Ini kita coba yang 50 kilogram. Bukan hanya mampu beban 10 kg, tapi 50 kg kita buktikan," kata Cucum.

Baca juga: Timses Jokowi Anggap Semua Parpol Sudah Sepakat Kotak Suara dari Karton

Kedua, kotak yang sudah ditutup bagian atasnya diduki seorang staf lainnya yang memiliki berat badan 86 kilogram. Kaki orang tersebut diangkat dan kotak masih kuat tanpa kerusakan.

Ketiga, kotak disiram dengan air yang disemprot dengan selang. Air membasahi sekeliling kotak dan saat dicek air tidak tembus ke dalam.

"Ini disiram pakai air dari luar enggak tembus. Jadi ini kedap air dan air akan turun dengan sendirinya. Kemudian dibuka tidak ada yang basah, sedikit pun tidak basah," katanya.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com