Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tempat Rawan Hujan Deras, Angin Kencang, Gelombang Tinggi Awal 2019

Kompas.com - 31/12/2018, 20:04 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia berhati-hati terhadap potensi hujan deras, angin kencang, serta gelombang tinggi di sejumlah perairan selama periode 1-6 Januari 2019.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangan resminya, Senin (31/12/2018) mengatakan, berdasarkan analisis kondisi atmosfer pukul 07.00 WIB, teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia.

Terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia, tepatnya di Laut China Selatan.

BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis di Teluk Carpentaria di Australia atau sebelah selatan Papua dan di Samudra Hindia atau sebelah selatan Jawa.

Baca juga: Gelombang Tinggi, BMKG Imbau Nelayan Waspada

Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon yang berada di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin 25 knots dan bibit siklon di Laut China Selatan dengan kecepatan angin 20 knots, berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan.

"Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan deras di beberapa wilayah di Indonesia," ujar Mulyono.

BMKG memprediksi wilayah yang berpotensi terdampak angin kencang yaitu Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku.

Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan deras disertai petir pada 1-3 Januari yaitu Sumatra Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua.

Potensi daerah yang mengalami hujan deras disertai petir pada 4-6 Januari yaitu Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

BMKG juga memprediksi terjadi gelombang air laut tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.

Potensi perairan dengan tinggi gelombang laut 2,5 -4 meter pada 1-3 Januari yaitu di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, perairan selatan Bali hingga Sumbawa, perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, perairan Agats-Amamapere, perairan barat Yos Sudarso, perairan selatan Merauke, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, serta perairan utara Halmahera.

Sedangkan perairan dengan potensi ketinggian gelombang 4-6 meter pada tanggal yang sama yaitu Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan.

Baca juga: BMKG: Hingga Januari, Gelombang Tinggi di Sangihe dan Talaud Capai 4 Meter

BMKG juga memperkirakan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter pada 4-6 Januari akan terjadi di perairan barat Lampung, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan barat Yos Sudarso, perairan selatan Merauke, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, dan perairan utara Papua Barat hingga Papua.

"Masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan liburan akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa, diharapkan tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas," ujar Mulyono.

"Selain itu kapal-kapal, terutama perahu nelayan dan kapal-kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran di wilayah dengan gelombang tinggi," kata Mulyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com