Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kecanggihan KRI Spica yang Dikerahkan Cari "Black Box" Lion Air

Kompas.com - 08/01/2019, 14:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - KRI Spica milik TNI yang dikerahkan mencari black box berisi cockpit voice recorder Lion Air PK-LQP JT 610 mempunyai teknologi magnetometer.

Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan, magnetometer dapat mendeteksi keberadaan logam yang tertimbun setinggi 60 meter.

"Magnetometer yang dimiliki KRI Spica itu yang paling tajam. Mudah-mudahan bisa ketemu karena itu bisa mampu untuk mendeteksi logam terpendam itu sampai 60 meter," kata Harjo di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: KNKT Bersama TNI AL Mulai Pencarian Lanjutan Black Box Lion Air

Harjo menuturkan, teknologi magnetometer juga terpasang di unit Remotely Operated Vehicle yang dibawa. Namun, jarak deteksinya hanya mencapai 1-2 meter.

Selain mangnetometer, KRI Spica juga memiliki sejumlah teknologi lain yang sudah dimanfaatkan pada pencarian black box medio Oktober-November 2018 lalu seperti multi beam echo sounder, side scan sonar, dan sub-bottom profiling.

Harjo menuturkan, teknologi-teknologi itu akan dikombinasikan guna menemukan black box yang diduga berada di area seluas 5x5 meter persegi.

Baca juga: 5 Fakta Pencabutan Bagasi Gratis Lion Air dan Wings Air

"Kemudian dipandu lagi dengan magnetometer itu seharusnya secara teoritis harusnya bisa ketemu kecuali Allah menghendaki yang lain," ujar Harjo.

Selain alat-alat tersebut, 55 awak kapal, 9 petugas KNKT, 18 penyelam, tiga ilmuwan, dan tiga orang analis juga dikerahkan dalam proses pencarian lanjutan.

Sebelumnya, KNKT bersama TNI AL melanjutkan pencarian black box berisi CVR pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2019).

Pesawat yang membawa 189 penumpang dan awak kabin itu jatuh sekitar 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com