Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepadatan Kendaraan Terjadi akibat Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Dr Satrio dan Sudirman

Kompas.com - 11/01/2019, 11:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurangan jalur di Jalan Dr. Satrio menuju Jalan Jenderal Sudirman arah Blok M menyebabkan terjadinya kepadatan kendaraan.

Satu lajur telah ditutup untuk proses pembongkaran traffic decking stasiun MRT Bendungan Hilir. 

Pengamatan Kompas.com Jumat (11/1/2019) mulai pukul 09.30-10.30, kendaraan bermotor yang didominasi kendaraan roda empat harus mengurangi kecepatan saat hendak menuju Jalan Sudirman. Hanya ada satu lajur yang cukup untuk dilintasi satu mobil dan satu motor.

Tampak sejumlah mobil harus melintas secara bergantian. Pengendara mobil tak dapat mendahului mobil yang berada di depannya.

Pihak Moda Raya Terpadu (MRT) telah memasang sebuah spanduk yang menginformasikan tentang pengalihan arus lalu lintas selama proses pembongkaran berlangsung. Spanduk itu diletakkan pada seng pembatas yang menutup ruas jalan.

Baca juga: Pembongkaran Dekat Stasiun MRT, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Dr Satrio dan Sudirman

"Mohon maaf mulai 10 Januari 2019 peralihan arus ke Jalan Sudirman melalui Jalan Masjid Hidayatullah dan Jalan Karet Sawah." Demikian isi tulisan pada spanduk itu.

Penumpukan kendaraan bermotor juga terlihat di Jalan Masjid Hidayatullah arah Blok M. Volume kendaraan yang cukup banyak itu juga didominasi oleh mobil. Tak jarang, para pengendara harus menunggu sekitar 5-10 menit untuk dapat melintasi ruas jalan itu. 

Penumpukan kendaraan bermotor juga terlihat di Jalan Masjid Hidayatullah arah Blok M akibat pembongkaran traffic decking Stasiun MRT Jakarta. Foto diambil Jumat (11/1/2019).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Penumpukan kendaraan bermotor juga terlihat di Jalan Masjid Hidayatullah arah Blok M akibat pembongkaran traffic decking Stasiun MRT Jakarta. Foto diambil Jumat (11/1/2019).

Ada beberapa pengendara mobil yang menyembunyikan klakson sebagai tanda peringatan bagi pengendara di depannya untuk maju. Kondisi kepadatan kendaraan bermotor itu semakin diperparah dengan kemacetan yang juga terjadi di Jalan Sudirman arah Blok M.

Seperti diketahui, PT MRT Jakarta melakukan pembongkaran traffic decking pada area konstruksi pintu masuk sebelah timur Stasiun MRT Bendungan Hilir di depan Gedung Sampoerna Strategic mulai 10-16 Januari.

Rekayasa lalu lintas diberlakukan di persimpangan Jalan Dr. Satrio dan Jalan Jenderal Sudirman selama pembongkaran dilakukan.

Rekayasa lalu lintas itu diberlakukan dengan mengurangi jumlah lajur di Jalan Jenderal Sudirman arah ke Blok M di depan gedung Sampoerna Strategic Square menjadi 3 lajur yakni 2 lajur reguler dan 1 lajur untuk Transjakarta dan reguler.

Selanjutnya, dilakukan juga penutupan akses dari Jalan Dr. Satrio ke Jalan Jenderal Sudirman yang berada di samping Gedung Sampoerna Strategi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com