TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan, ada 12 perusahaan yang berminat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangsel. PLTSa dibangun dengan sistem kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Benyamin mengatakan, hampir seluruh perusahaan berasal dari luar negeri.
"Menurut info dari Dinas Lingkungan Hidup, tidak kurang 12 perusahaan sudah memasukkan proposal terkait PLTSa. Kalau enggak salah dari Korsel, China, dan dari Eropa. Ada juga perusahaan dalam negeri," kata Benyamin, Jumat (11/1/2019).
Baca juga: Diajak Jokowi Rapat soal PLTSa, Ridwan Kamil Akan Minta Dukungan
Saat ini, Pemkot Tangsel dibantu pemerintah pusat tengah mengkaji semua proposal yang masuk.
Benyamin mengatakan, pihaknya menargetkan PLTSa selesai dibangun dan bisa beroperasi pada 2021.
"Kami sih berharap 2021 sudah bisa jalan PLTSa-nya," ujar Benyamin.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah berencana membangun PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangsel. Benyamin Davnie sebelumnya mengatakan, pembangunan PLTSa itu merupakan masukan dari pemerintah pusat yang menyebut sistem sanitary landfill atau pengelolaan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di TPA Cipeucang tidak menyelesaikan permasalahan sampah di Tangsel.
Baca juga: Pemkot Tangsel Gandeng Swasta Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Pembangunan PLTSa akan melibatkan perusahaan swasta dengan sistem kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Sistem KPBU dipilih karena besarnya anggaran dalam pembangunan PLTSa sehingga perlu ada kerja sama dengan investor swasta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.