Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah DBD, Sekolah di DKI Ajak Siswa Berantas Sarang Nyamuk Tiap Jumat

Kompas.com - 28/01/2019, 12:25 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan, sekolah-sekolah di Jakarta mengajak siswa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tiap Jumat.

Tujuannya mencegah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan sekolah.

"Setiap hari Jumat sudah dibudayakan seperti itu, dengan PSN namanya, pemberantasan sarang nyamuk," ujar Bowo saat dihubungi wartawan, Senin (28/1/2019).

Bowo menyampaikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk melakukan program PSN.

Baca juga: 32 Kasus DBD di Manggarai Timur Flores Tersebar di Tiga Kecamatan

Sebab, kasus DBD yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak. PSN dilakukan dengan sejumlah cara.

"Menguras bak mandi, menguras kolam yang tergenang yang tidak ada sirkulasi airnya, kaleng-kaleng di taman yang terbuka dan ada genangannya, penampung air di dispenser," kata Bowo.

Selain itu, pihak sekolah bisa bersurat ke puskesmas setempat untuk melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan sekolah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, kasus DBD yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak.

Nyamuk Aedes aegypti diperkirakan menggigit anak-anak saat di lingkungan sekolah.

"Dari kasus (DBD) yang ditemukan, utamanya (nyamuk menyerang) anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun. Biasanya kejadian sekitar pukul 10.00 pagi, plus-minus 1 atau 2 jam, tetapi kira-kira pagi hari dan umumnya mereka berada di sekolah," ujar Anies, Kamis (24/1/2019).

Oleh karena itu, Anies menginstruksikan semua sekolah di Jakarta untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga: Antisipasi DBD, Dinkes bagi Obat Abate di Puskesmas Pesisir Pantai di Manggarai, Flores

Pemprov DKI Jakarta memprediksi tiga wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk bulan Januari. Ketiga wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Sementara itu, pada Februari dan Maret, seluruh wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori waspada. Fase waspada DBD tersebut dipengaruhi peningkatan curah hujan dan perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com