Tujuannya mencegah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan sekolah.
"Setiap hari Jumat sudah dibudayakan seperti itu, dengan PSN namanya, pemberantasan sarang nyamuk," ujar Bowo saat dihubungi wartawan, Senin (28/1/2019).
Bowo menyampaikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk melakukan program PSN.
Sebab, kasus DBD yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak. PSN dilakukan dengan sejumlah cara.
"Menguras bak mandi, menguras kolam yang tergenang yang tidak ada sirkulasi airnya, kaleng-kaleng di taman yang terbuka dan ada genangannya, penampung air di dispenser," kata Bowo.
Selain itu, pihak sekolah bisa bersurat ke puskesmas setempat untuk melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan sekolah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, kasus DBD yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak.
Nyamuk Aedes aegypti diperkirakan menggigit anak-anak saat di lingkungan sekolah.
"Dari kasus (DBD) yang ditemukan, utamanya (nyamuk menyerang) anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun. Biasanya kejadian sekitar pukul 10.00 pagi, plus-minus 1 atau 2 jam, tetapi kira-kira pagi hari dan umumnya mereka berada di sekolah," ujar Anies, Kamis (24/1/2019).
Oleh karena itu, Anies menginstruksikan semua sekolah di Jakarta untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Pemprov DKI Jakarta memprediksi tiga wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk bulan Januari. Ketiga wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Sementara itu, pada Februari dan Maret, seluruh wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori waspada. Fase waspada DBD tersebut dipengaruhi peningkatan curah hujan dan perubahan iklim.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/28/12254831/cegah-dbd-sekolah-di-dki-ajak-siswa-berantas-sarang-nyamuk-tiap-jumat