TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sorak sorai ratusan pelajar SMA disertai tepuk tangan mengiringi langkah Slamet Gunaedi (47) saat naik ke atas panggung pada Senin (4/2/2019). Siang itu, waktu hampir menunjukkan pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan terik matahari terasa membakar ubun-ubun.
Ratusan pelajar berseragam putih abu-abu di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan berdiri di sekitar panggung yang dibangun pada salah satu sudut lapangan basket. Wajah mereka tampak gembira saat nama satpam sekolah tersebut dipanggil oleh master of ceremony.
Sesaat kemudian, Slamet menerima cinderamata dari PT Astra Honda Motor (AHM) berupa jaket, helm full face, dan sepasang sarung tangan. Bukan tanpa sebab AHM menyampaikan penghargaan kepada lelaki yang telah bekerja sebagai satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan selama 19 tahun itu.
Setiap hari, Slamet datang ke sekolah itu pukul 05.30 WIB dan mulai melakukan tugasnya sebagai keamanan sekolah. Mengamankan area parkir merupakan satu dari sekian deretan tugasnya sebagai security. Kawasan itu memang mendapat perhatian lebih di pagi hari, saat para pelajar yang menunggang sepeda motor memasuki kompleks sekolah.
Setiap motor yang masuk ke area parkir, dideretkan Slamet berdasarkan warna dan mereknya. Tenaga kerja honorer beranak tiga tersebut tak pernah mengeluh soal pekerjaannya.
Baca juga: Cerita Slamet, Satpam yang Viral karena Parkirkan Motor Sesuai Warna
Tak jarang, siswa yang mengendarai motor bermaksud membantu pekerjaannya. Namun, secara tegas ia menolak karena Slamet menyadari sepenuhnya bahwa itu tugasnya. Sementara tugas para siswa adalah belajar di sekolah.
Satu per satu motor dijajarkan sejak sebelum bel sekolah berbunyi hingga para pelajar sibuk dengan pelajaran di kelas masing-masing.
Ia mengaku senang melakukan pekerjaan tersebut karena pada dasarnya Slamet sangat memperhatikan kerapian dan ketertiban. Sejak kecil, lelaki asal Purworejo itu memang menyukai kerapian. Sedikit banyak, perilaku tersebut ditularkan ibunya sejak Slamet berusia dini.
“Ya dari dulu, sejak saya kecil memang suka kerapian,” ujar Slamet saat ditemui di pinggir lapangan SMAN 4 Tangerang Selatan.
Baca juga: Berkat Satpam Slamet Viral, SMAN 4 Tangerang Selatan Didatangi JKT48
Lelaki yang pernah menjadi satpam SMA Negeri 5 Bekasi itu pun mengatakan, keamanan sekolah menjadi tanggung jawab yang menjadi prioritas kerjanya. Untuk itu, Slamet berencana membuat satu terobosan demi menjaga keamanan sepeda motor para siswa.
“Kalau diijinkan pihak sekolah, saya ingin membuat kartu untuk siswa pengendara motor yang berisi data nama, kelas, foto diri, dan plat nomor motor supaya tidak terjadi gangguan keamanan yang tidak diinginkan,” ujar dia.
Sebagai perwakilan AHM, Head of Marketing PT Wahana Makmur Sejati Ario menjelaskan, pemberian tanda kasih tersebut merupakan salah satu bentuk ungkapan terima kasih atas pengabdian Slamet selama ini.
“Cinderamata ini merupakan tanda terima kasih kepada Pak Slamet karena sudah memberikan pelayanannya selama 19 tahun. Mengabdi di sekolah dan membantu para siswa merapikan sepeda motornya,” ucap Ario kepada Kompas.com, Senin (4/2/2019).
Favorit masyarakat
Terkait jumlah Honda BeAT yang mendominasi area parkir SMA Negeri 4 Tangerang Selatan itu, Ario mengaku tak terlalu heran. Apalagi, skutik tersebut memang motor yang banyak diminati masyarakat Indonesia, utamanya orang muda.
Penjualan motor tersebut mencapai 51 persen dari total penjualan motor merek Honda pada 2018. Sementara itu, market share motor tersebut mencapai 72 persen di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Tingginya minat masyarakat akan Honda BeAT tak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan Honda. Sejak diluncurkan pertama kali pada 2008, skutik ini telah mengalami perubahan desain, salah satunya pada bentuk lampu depannya. Meski demikian, modelnya tetap ramping sehingga lincah dikendarai.