Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Hadiahi Sepeda, Jokowi Berikan Warga Foto Bersama Dirinya

Kompas.com - 12/02/2019, 19:20 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo memberikan sebuah map berisi dua foto kepada tiga warga yang menceritakan penggunaan dana program keluarga harapan (PKH).

Tiga warga penerima dana dalam acara penyerahan bantuan Sosial Keluarga Harapan (PKH) di Graha Insan Cita (GIC), Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok, Selasa (12/2/2019) itu adalah Surtiyami, Uyung, dan Tini.

Seusai bercerita di depan Jokowi, Uyung ditanya oleh Jokowi, "Ibu mau apa?"

Lalu Uyung menjawab, "Tidak ada," sambil tersenyum malu.

Kemudian Jokowi mengatakan, "Benar ya tidak ada, ditanyain mau apa malah jawab tidak ada," ujar Jokowi sambil tertawa. 

Baca juga: Menperin: Lewat PKH, Keluarga Miskin Bisa Punya Harapan

Namun, Jokowi langsung memberikan foto dirinya bersama tiga warga tersebut yang bertuliskan Istana Presiden. Sebelumnya ada tim foto yang memotret mereka dan langsung mencetak foto itu.

"Ini kalau dibandingkan dengan sepeda ini bisa dapat 10 sepeda, lihat bacaannya Istana Presiden mahal kan," canda Jokowi.

Jokowi menyebut tidak bisa memberikan hadiah sepeda seperti biasanya, mengingat proses Pilpres 2019 tengah berlangsung dan dia merupakan salah satu calon presiden.

Oleh karena itu, Jokowi mengganti hadiah sepeda dengan foto.

Baca juga: Jokowi Mengaku Sering Dengar Keluhan Rumah Sakit Belum Dibayar oleh BPJS

Diketahui, untuk Kota Depok, Jawa Barat jumlah bantuan PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sekitar Rp70,55 miliar yang terdiri Rp26,46 miliar untuk 21.374 KPM PKH dan Rp 44,09 miliar untuk 33.408 Penerima BPNT.

Pada 2019 alokasi anggaran PKH secara nasional ditingkatkan menjadi Rp 34,4 triliun dari angka sebelumnya Rp19,2 trilliun pada 2018.

Skema pemberian PKH berubah, yang sebelumnya flat menjadi non-flat atau bervariasi disesuaikan dengan kondisi dari penerima bantuan PKH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com