DEPOK, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Depok menyatakan, seluruh pelajar tidak diperbolehkan untuk membuat kegiatan Valentine di dalam ataupun luar lingkungan sekolah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok Mulyadi.
Baca juga: Mengenal Tradisi Giri Choco saat Hari Valentine di Jepang...
"Larangan hari Valentine bagian dari edaran resmi pada 2018. Maka, dasarnya sama, sekarang juga tetap tidak boleh," ucap Mulyadi di Balai Kota Depok, Kamis (14/2/2019).
Pada 2018, surat edaran yang diterbitkan Pemerintah Kota Depok dengan nomor 421/01120/Disdik/2018 memuat lima imbauan tidak merayakan Valentine.
Lima imbauan tersebut ialah siswa tidak merayakan Valentine, baik di dalam maupun di luar sekolah; seluruh guru dan orangtua/wali murid mengawasi putra-putrinya untuk tidak merayakan Valentine; menanamkan sikap dan perilaku karakter/kepribadian dalam lingkungan sekolah; seluruh perangkat sekolah melestarikan nilai-nilai luhur di lingkungan sekolah; dan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap kegiatan dimaksud.
Mulyadi mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan kepada para kepala sekolah di Kota Depok agar tidak ada yang merayakan kegiatan tersebut.
"Tugas dari masing-masing sekolah memantau. Selain itu, orangtua juga dilibatkan. Valentine itu arahnya kurang positif, berarti anak harus diingatkan," ujar Mulyadi.
Bahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengambil tindakan terhadap para pelajar yang melakukan perayaan tersebut dan mengarah pada pelanggaran norma.
"Memang ini hanya sebatas kebijakan, tetapi kalau ada anak-anak yang merayakan dan melanggar norma, tentu akan ada tindakan," ucap Mulyadi.
Ia mengimbau pelajar agar mengutamakan untuk melakukan kegiatan positif yang mengedukasi.
Baca juga: Hari Valentine, Google pun Jadi Penasihat Cinta
Mulyadi menilai, tidak ada manfaat merayakan Valentine karena, menurut dia, hari kasih sayang perlu dilakukan setiap hari tanpa menunggu hari Valentine.
"Hari-hari semacam ini lebih baik digunakan untuk kegiatan positif belajar di rumah, lebih bermanfaatlah," tutur Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.