Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI: Ada 19 Korban KRL Anjlok di Bogor, 14 Masih Dirawat dan 5 Sudah Pulang

Kompas.com - 10/03/2019, 16:41 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, saat ini tercatat sudah ada 19 orang yang terdata sebagai korban anjloknya kereta rel listrik (KRL) commuter line di daerah Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor pada Minggu (10/3/2019).

Ia mengatakan, lima orang korban sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit tempat para korban tersebut dirawat.

"Hingga pukul 14.30 WIB tercatat jumlah korban luka ringan yang masih berada di beberapa rumah sakit berjumlah sekitar 14 orang dari sebelumnya sekitar 19 korban," kata Eva saat ditemui di lokasi anjloknya kereta pada Minggu sore.

Baca juga: PT KCI Sebut Masinis Jadi Korban Paling Parah dari KRL Anjlok di Bogor

Eva menegaskan, seluruh korban tersebut tak ada yang mengalami luka serius akibat anjloknya kereta bernomor 1722 tersebut.

Adapun korban-korban tersebut dilarikan ke empat rumah sakit berbeda yang ada di Bogor.

Empat rumah sakit tersebut ialah Rumah Sakit Salak Bogor, RS Siloam Bogor, RS Hermina Bogor, dan RS PMI Bogor.

Berikut data 14 nama korban KRL anjlok yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit:

Dirawat di RS Salak Bogor

1. Yakub Agung (masinis)

2. Danang (Petugas PPK KRL)

3. Lilis Septiani (Penumpang)

4. Shafa Mutia (Penumpang)

5. Lisa Herni (Penumpang)

Dirawat di RS Siloam Bogor

1. Raif Fathan (Penumpang)

2. Refa (Penumpang)

3. Resti Pendawati (Penumpang)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com