Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masih Enggak Percaya Indonesia Punya MRT, Maju seperti Negara Luar"

Kompas.com - 25/03/2019, 15:43 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-resmi beroperasi, penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terlihat sangat antusias menjajal transportasi umum baru ini.

Apalagi hingga 31 Maret 2019 nanti, MRT Jakarta masih tidak berbayar alias gratis.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Stasiun Lebak Bulus, penumpang MRT nampak ramai seperti saat uji coba masih berlangsung, beberapa waktu lalu.

Bahkan beberapa anak kecil berteriak senang ketika MRT mulai lepas dari stasiun.

Baca juga: Tak Tahu Harus Daftar Online, Penumpang MRT Menumpuk di Pintu Stasiun HI

"Yeay keretanya jalan, Mama lihat kita di atas," ucap seorang anak.

Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun turut senang dan antusias.

Salah satu penumpang bernama Sukmawan menuturkan, ia turut menjajal MRT hari ini karena belum sempat menaiki MRT pada saat uji coba.

"Pas uji coba semingguan itu saya belum sempat naik. Jadi hari ini karena sudah beroperasi pasti naik dong," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (25/3/2019).

Sukmawan masih kagum lantaran kini Indonesia memiliki moda transportasi berkelas internasional seperti negara asing.

"Saya pernah naik yang di Singapura dan Thailand. Masih enggak percaya saja Indonesia sudah punya MRT, maju seperti negara luar," kata dia.

Penumpang lainnya, Steffany, mengungkapkan rasa bangganya dengan kehadiran MRT.

Apalagi ia turut menyaksikan saat peresmian berlangsung hari Minggu (24/3/2019) kemarin.

"Aku kemarin kan CFD (Car Free Day) pas peresmian dan aku bangga sih sekarang jauh lebih maju transportasinya," ucap Steffany.

Ia pun yakin akan lebih sering menaiki MRT karena area kerjanya berada di wilayah Tosari, Jalan Jenderal Sudirman.

"Akan sering naik, karena basic-nya aku lebih sering naik kendaraan umum daripada bawa kendaraan pribadi," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com