Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dian Al Mahri, Pendiri Masjid Kubah Emas yang Dikenal Dermawan

Kompas.com - 29/03/2019, 17:57 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hajah Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais atau yang akrab disapa Dian Al Mahri, pendiri Masjid Kubah Emas Depok, dimakamkan di depan atau di sisi barat Masjid Kubah Emas di Cinere, Depok, Jumat (29/3/2019).

Dian dimakamkan pada pukul 12.55 WIB. Sejumlah jemaah, tetangga, kerabat, keluarga besar, dan teman-teman Dian turut memenuhi acara pemakaman tersebut.

Pemakaman itu pun berlangsung haru. Hampir semua yang datang ke pemakaman meneteskan air mata.

Eti (63), salah satu guru mengaji di Masjid Kubah Emas, tampak meneteskan air mata memandangi jenazah Dian.

Baca juga: Dian Al Mahri Dimakamkan di Depan Masjid Kubah Emas Depok

Eti mengatakan, Dian adalah salah satu murid favoritnya karena sosoknya yang dermawan.

"Dia sangat dermawan, dia tidak tunggu diminta dia langsung memberi sedekah ke orang-orang yang memerlukan," ucap dia.


Wanita yang sudah lebih dari 20 tahun mengenal Dian ini mengatakan, Dian telah mendirikan lebih dari 10 masjid yang tersebar di berbagai wilayah.

"Sudah banyak itu dia bangun masjid, dia tidak mau orang kesusahan untuk pergi ibadah makanya dia bangun banyak masjid," ucap dia.

Hal yang sama juga dikatakan Lina, salah satu jemaah Masjid Kubah Emas.

Ia mengatakan, Dian adalah sosok panutan lantaran sifatnya yang dermawan.

"Saya suka banget belajar sama karena dia, baik, ramah, dan dermawan sekali. Saya kaget dapat kabar dia meninggal orang dia baru saja nikahkan cucunya," ucap Lina.

Baca juga: Pendiri Masjid Kubah Emas, Dian Al Mahri Meninggal Dunia

Hal yang paling tak terlupakan dari sosok Dian adalah mengajarkan dirinya untuk selalu bersedekah.

"Dia selalu bilang berbuatlah yang baik, apa yang Allah perintahkan, jauhkanlah yang buruk," ucap Lina.

Djuriah Rais atau yang akrab disapa Dian Al Mahri, meninggal dunia pada Jumat (29/3/2019), pukul 02.15.

Dian Al Mahri meninggal dunia di usianya 70 tahun (sebelumnya ditulis 73 tahun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com