Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan "Earth Hour”, MRT Jakarta dan WWF Ajak Masyarakat Hemat Energi

Kompas.com - 31/03/2019, 00:01 WIB
Cynthia Lova,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta dan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia ikut menyambut perayaan Earth Hour yang berlangsung pada Sabtu (30/3/2019) malam ini.

Perayaan Earth Hour ini digelar MRTJ khusus di Stasiun MRT Dukuh Atas dimulai pada 20.30-21.30 WIB.

Pantauan Kompas.com pada pukul 20.30 WIB di Stasiun MRT Dukuh Atas tampak sebagian lampu dipadamkan.

Baca juga: Peringatan “Earth Hour”, Lampu 3 JPO Instagramable di Jakarta Dipadamkan

Saat lampu dipadamkan tampak lilin-lilin kecil yang menyala di tengah Stasiun tersebut dengan diiringi band akustik. Para pengunjung yang hendak naik dan selesai naik MRT di Stasiun Dukuh Atas langsung memadati area pertunjukan musik.

Dengan alunan gitar dan cajon semua tampak bernyanyi bersama "Heal The World" sambil melambaikan tangan ke kiri dan ke kanan.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin menyampaikan dengan adanya perayaan Earth Hour diharapkan dapat memperbaiki lingkungan dengan cara hemat energi.

Kamaludin mengatakan, memperbaiki lingkungan juga bisa dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Peringatan Earth Hour, 4 Sumber Energi Ini Juga Bisa Selamatkan Bumi

“Memperbaiki lingkungan juga dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan. MRTJ tidak banyak menyediakan banyak tempat sampah karena kami ingin pengunjung membuang sampahnya di luar stasiun sehingga bisa mengurangi sampah plastik di stasiun-stasiun,” ucap Kamal.

Ia berharap dengan adanya moda transportasi yang terintegrasi dengan transjakarta dan angkutan lainnya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Sekarang MRT sudah terintegrasi dengan transjakarta dan angkutan umum yang bisa dinaiki semua. Kita berharap hidup akan lebih baik lagi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca,” ucapnya.

Secara terpisah, Koordinator Kampanye Hutan dan Spesies Terrestrial WWF Indonesia, Diah R Sulistiowati menambahkan, dengan adanya gerakan Earth Hour ini masyarakat dapat menghemat energi dan sekaligus menjaga lingkungan.

“Sudah Tahun ke-11 ada gerakan Earth Hour ini dan dengan adanya ini kita ternyata sangat bergantung pada alam,” ujarnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari.

“Memperbaiki lingkungan kita dapat lakukan dengan bawa botol minuman dan tas belanja sendiri agar membantu bumi ini,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com