Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Utara Masuk 10 Besar Lokasi Rawan Konflik Pemilu

Kompas.com - 01/04/2019, 15:10 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyebutkan, ada beberapa indikator sebuah tempat pemungutan suara (TPS) bisa dianggap sebagai lokasi rawan konflik dalam Pemilu 17 April 2019.

"Parameternya dianggap rawan konflik itu misalnya di suatu wilayah massa pendukung pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) berimbang. Misal di suatu TPS, massa 01 dan 02 berimbang. Nah itu kami kategorikan rawan," kata Budhi, Senin (01/04/2019).

Potensi rawan konflik pemilu juga dilihat dari besar kecilnya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kedua, TPS yang saling berdekatan jaraknya serta memiliki DPT dengan jumlah besar, itu juga masuk analisa kerawanan kami," tambah dia.

Baca juga: Wilayah DKI Jakarta Kini Dominasi Daerah yang Rawan Konflik Pemilu

Budhi juga menyebutkan, TPS di tempat terpencil dianggap rawan, sebab selain jauh, akses petugas kepolisian untuk melakukan pengamanan jadi sulit.

"Termasuk juga berbagai TPS di tempat yang terpencil, yang pengamanannya atau lokasinya susah. Artinya petugas pengamanan kami kalau dimintai bantuan ataupun mendatangkan bantuan (pengamanan) di sana butuh waktu cukup lama karena akses yang dilalui sulit," ujar Budhi.

Budhi mengemukakan, sejauh ini terdapat 47 TPS rawan konflik dari total 4.516 TPS di Jakarta Utara. Ia tidak merinci di mana lokasinya. Budhi hanya menyebutkan, TPS rawan konflik itu tersebar di enam kecamatan di Jakarta Utara.

"Kalau secara spesifik merata ya. Artinya dalam satu kecamatan ada yang rawan ada yang tidak. Sebab kami tidak melihat per kecamatannya, kami melihat per TPS-nya," kata dia.

Untuk melakukan tindakan pencegahan, saat pemilu nanti, Budhi mengatakan pihak kepolisian Jakarta Utara mengerahkan 2.714 personel gabungan.

"Kami juga di-backup pasukan-pasukan baik dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, dan TNI. Nanti akan kami tempatkan di wilayah kami," pungkasnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat pekan lalu menyebutkan indeks potensi kerawanan kabupaten/kota berubah setelah dimulainya kampanye terbuka pada 24 Maret 2019.

"Sekarang di tingkat kabupaten/kota yang rawan konfik pemilu itu didominasi wilayah Jakarta. Kalau kemarin sebelum memasuki kampanye terbuka, 10 besar didominasi Papua," katanya.

Berdasarkan data Polri, 10 kabupaten/kota yang rawan konflik pemilu itu adalah Tangerang Selatan (Tangsel), Sigi (Sulawesi Tengah), Jakarta Utara, Banggai (Sulawesi Tengah), Donggala, Jakarta Barat, Mentawai (Sumatera Barat), Tanah Datar (Sumatera Barat), Jakarta Timur, dan satu kabupaten/kota di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com