Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Baswedan Tak Takut Teror dan Berharap Komitmen Kedua Capres...

Kompas.com - 12/04/2019, 10:40 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - 11 April dua tahun lalu penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pria pasca menjalankan Shalat Subuh.

Novel disiram tak jauh dari rumahnya, tepatnya di dekat Masjid Jami Al Ikhsan yang terletak hanya 50 meter dari kediamannya.

Kamis (11/4/2019) kemarin tepat dua tahun kasus Novel berlalu. Belum ada titik terang kasusnya akan usai. Pelakunya masih belum ditemukan hingga kini.

Tim khusus bentukan Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian sempat merilis sketsa pelaku dan menemukan saksi kunci. Namun, hasilnya tetap nihil hingga kini.

Baca juga: Novel Baswedan: Ini Bukan Peringatan Saya Diserang, tapi 2 Tahun Kasus Saya Tak Diungkap

Novel juga sempat jalani pengobatan selama delapan bulan di Singapura untuk memulihkan penglihatannya.

Ditemui sejumlah wartawan di depan kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis pagi kemarin, Novel menyampaikan beberapa hal terkait kasus yang menimpanya.

Ingin Presiden Jokowi Bentuk Tim Khusus

Menurut Novel, pihak kepolisian melalui Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian tidak sungguh-sungguh melakukan pengungkapan kasusnya.

Dirinya berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin negara membukakan jalan atas penegakan kebenaran dan keadilan untuk kasus yang dialaminya tersebut.

"Saya dan kawan-kawan mendesak Bapak Presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta karena realitasnya penegak hukum atau Pak Kapolri tidak sungguh-sungguh mengungkap," ujarnya.

Baca juga: Tim Gabungan Polri Berencana Panggil Novel Baswedan, tapi Belum Tahu Kapan

Berharap Komitmen Kedua Capres


Novel menuturkan bahwa isu tentang penegakan hukum dan pemberantasan korupsi harus menjadi isu strategis untuk kedua calon presiden (capres) dalam masa kampanye ini.

Menurut Novel, kedua capres harus memiliki janji dan komitmen terkait upaya pemberantasan korupsi di masa yang akan datang.

Upaya tersebut termasuk melindungi para pekerja atau anggota KPK agar tidak diganggu dengan mendapatkan teror terus menerus dari berbagai pihak yang akan menghalangi upaya pemberantasan korupsi.

Dirinya mengatakan isu pemberantasan korupsi penting karena menjadi tulang punggung kemajuan sebuah negara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com