Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Desain Integrasi Halte CSW-Stasiun ASEAN yang Bernilai Rp 160 Juta

Kompas.com - 15/04/2019, 21:22 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Juri sayembara desain integrasi Halte CSW-Stasiun ASEAN telah menetapkan pemenang, Senin (15/4/2019). Desain yang dimenangkan dirancang oleh Studio Lawang dengan tema Cakra Selaras Wahana (CSW).

Akses yang menghubungkan halte dan stasiun itu berbentuk melingkar. Parancangnya, Patrisius Marvin Dalimartha mengatakan, konsep itu sesuai dengan kondisi awal CSW dulu kala.

"Di CSW sebenarnya ada sebuah bundaran waktu direncanakan Pak Soesilo, arsitek tahun 1948 kalau saya tidak salah ingat. Dan di situ, bundaran itu tidak pernah ada sampai sekarang. Dan pada saat Pak Soejoedi mendesain bangunan ASEAN, Pak Soejoedi merespons bundaran yang sebenarnya di rencana itu ada," kata Marvin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Menurut Marvin, jalan layang koridor 13 "menenggelamkan" Gedung Sekretariat ASEAN tak lagi terasa. Oleh karena itu, desain yang dibuat berusaha menonjolkan kembali gedung itu.

Baca juga: Integrasi Stasiun MRT Asean-Halte CSW Diperkirakan Butuh Rp 30 Miliar

"Bangunan ASEAN sebagai cagar budaya semakin tenggelam. Maka kami mencoba untuk menghadirkan kembali lingkaran itu. Dan dari lingkaran itu nanti akan ada satu titik dimana kita bisa menikmati pemandangan ke gedung ASEAN. Sehingga yang tadinya sudah tenggelam bisa kembali terlihat," kata Marvin.

Sementara itu Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono selaku salah satu dewan juri mengatakan filosofi itu membuat karya Marvin dipilih sebagai pemenang.

Baca juga: Skybridge Antara Halte CSW dan Stasiun MRT ASEAN Ditargetkan Rampung Oktober

"Sebagai sebuah desain arsitektur, dia harus juga memberikan nilai tambah. Dan nilai tambah yang diangkat oleh teman-teman tadi adalah menghadirkan kembali sebuah simpang yang juga terkoneksi atau terhubung, mungkin tidak secara fisik ya, tapi secara view visual dengan Gedung ASEAN," kata dia.

Selain dipilih sebagai rancangan yang akan diwujudkan, karya Marvin juga diganjar hadiah Rp 160 juta.

Adapun dewan juri yang memilih yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dosen Institut Teknologi Bandung Basauli Umar Lubis, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, pakar pengadaan dan lingkungan hidup Agus Prabowo, pakar transportasi Danang Parikesit, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Her Pramtama.

Baca juga: Terkendala Pengadaan Lift, Halte CSW Koridor 13 Belum Beroperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com