Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukacita Astri, Juru Masak di Dapur Masjid Istiqlal

Kompas.com - 08/05/2019, 21:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Astri mengupas dan memotong-motong wortel dengan pisau tanpa melihat wortel yang dikupas dan dipotongnya itu. Sembari memotong wortel, wanita 38 tahun ini juga berdiri di depan wajan berukuran besar. Dia hendak menggoreng perkedel kentang.

Astri merupakan salah satu juru masak di dapur Masjid Istiqlal. Pada bulan Ramadhan seperti ini, tugas Astri adalah menyiapkan makanan bagi para jemaah Masjid Istiqlal.

"Tugas saya masak bersama dua orang juru masak lain," ucapnya saat ditemui di dapur Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

Tak hanya menyiapkan makanan, Astri juga memastikan stok bahan-bahan dapur tercukupi. Ia biasanya akan memeriksa apa saja yang kurang untuk kemudian bisa disiapkan oleh koordinator dapur.

Baca juga: Menengok Dapur Masjid Istiqlal yang Sediakan Makanan Buka Puasa

"Bagian saya juga memastikan semua bahan-bahan lengkap. Karena perempuan sendiri jadi ngecekin minyak, sayur, pokoknya mastiin bahan-bahan lengkap," kata dia.

Pada masa biasa, saat bukan bulan puasa, Astri tetap bekerja sebagai juru masak bagi karyawan Istiqlal. Namun pada hari biasa dia tak harus memasak dengan jumlah banyak.

"Saya kan bagian katering, jadi kalau hari biasa layani untuk makanan karyawan Istiqlal, paling 250 kalau hari biasa," tuturnya.

Karena memasak lebih banyak makan pada bulan Ramahdan, Astri pun mendapat gaji atau bayaran yang lebih tinggi.

"Iya beda ini, termasuk tambahan. Karena kalau katering biasa cuma setengah hari. Tapi ada tambahan gaji itu terimanya per dua minggu," lanjut Astri.

Astri telah menjadi juru masak di dapur Istiqlal selama 5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Astri mengaku tak menemui kendala.

Menurut dia, menjadi juru masak untuk 500 jemaah merupakan hal yang membuatnya senang.

"Enggak ada (kendala) karena ramai dan kita senang juga melayani orang. Apalagi selama Ramadhan, fun-fun saja di sini," ujarnya.

Ia selalu memastikan masakannya hadir dengan cita rasa yang enak dan bisa dinikmati para jemaah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com