Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Bambu Menumpuk di Sungai Cikeas Kota Bekasi

Kompas.com - 16/05/2019, 13:32 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Pemerintah Kota Bekasi membersihkan sampah bambu yang menumpuk di aliran Sungai Cikeas, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (16/5/2019).

Pantauan Kompas.com, sampah bambu, kayu, ranting pohon memenuhi aliran Sungai Cikeas, tepatnya di Bendungan Koja.

Sampah tersebut menutupi hampir seluruh badan sungai hingga membuat aliran air sungai tersendat.

Baca juga: Kisah Perjuangan Alyza, Anak Tukang Sampah yang Diterima Kuliah di UGM

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cilengsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, sampah bambu yang diduga dari hulu Sungai Cikeas, Kabupaten Bogor itu sudah menumpuk di Bendungan Koja sejak Jumat (10/5/2019).

"Sudah ada sejak Jumat kemarin, cuma karena bebannya terlalu berat, banyak banget sampah bambunya, kita minta tolong dari BBWSCC, PJT II sama Dinas LH (Lingkungan Hidup) Kota Bekasi untuk bersihkan bambu ini," kata Puarman di lokasi, Kamis.

Menurut Puarman, jika dibiarkan terlalu lama menyumbat aliran Sungai Cikeas, tumpukan sampah itu bisa mengakibatkan banjir di 4 perumahan, yakni Vila Nusa Indah 3 Kabupaten Bogor, Vila Mahkota Pesona Kabupaten Bogor, Puri Nusaphala Kota Bekasi, dan Perumahan Mandosi Kota Bekasi.

"Dari Jumat itu sampah bambu yang menyumbat udah 2.000 kubik ya. Ini terlalu berat dan kita enggak bisa pakai alat berat juga karena aksesnya sulit," ujar Puarman.

Oleh sebab itu, tim gabungan mengakalinya dengan mengalirkan sampah bambu dengan mendorong sampah hingga masuk kawasan Kemang Pratama, Kota Bekasi.

"Sampai Kemang Pratama baru nanti kita ambil pakai alat berat karena aksesnya bisa buat alat berat," tutur Puarman.

Baca juga: Tim Gabungan Kota Bekasi Bersihkan Sampah Bambu di Sungai Cikeas

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, sampah bambu itu berasal dari hulu Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor.

Sampah tersendat karena terdapat Bendungan Koja sehingga sampah bambu menumpuk dan menghambat aliran air sungai.

"Ya itu dari buangan-buangan hulu ya, Bendungan Koja kan terjadi stuck karena ada bendungan itu jadi ngumpul di situ. Jadi diangkat satu-satu. Target hari ini selesai sekaligus dikerjakan. Sampah bambu mayoritas itu," ujar Jumhana.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com