Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Terminal Pulogebang yang Bikin Menhub Budi Karya Geram...

Kompas.com - 20/05/2019, 07:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengancam akan mengambil alih pengelolaan Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

Hal tersebut disampaikan Budi seusai mendapatkan keluhan dari para operator bus yang merasa pengelolaan terminal tersebut belum maksimal.

"Saya akan kirim surat kepada (Pemprov) DKI. Kalau dia (Pemprov DKI) enggak ada perbaikan, kami ambil alih," ujar Budi, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Menhub Ancam Ambil Alih Terminal Pulogebang dari DKI

Budi meminta para operator bus tak pindah dari Terminal Pulogebang. Pihaknya akan berupaya memperbaiki pelayanan di terminal tersebut.

Dikeluhkan ada terminal bayangan

Para operator bus disebut mengeluh karena adanya sejumlah terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang.

Oleh karena itu, Budi berjanji menertibkan terminal-terminal bayangan tersebut. 

Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (17/5/2019).KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
"Tapi jangan pindah dari Pulogebang ya karena kami pindahinnya ke Pulogebang setengah mati ya," kata Budi.

Baca juga: Terminal Bayangan di Makassar Malah Diminati Pemudik

Budi meminta para operator bus mau berubah dalam peningkatan pelayanan kepada penumpangnya. 

“Maksudnya begini lho, kita berubah. Bapak-bapak (pemilik operator bus) juga berubah,” ucapnya.

Tanggapan Pemprov DKI Jakarta

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, ancaman Budi karya tersebut dilihat sebagai tantangan untuk menata dan mengelola terminal itu lebih baik lagi.

Sigit menyebut, pihaknya akan memperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik di Terminal Pulogebang.

"Saya pikir tantangan untuk kami semua. Kami anggap tantangan kami memberikan pelayanan terbaik dengan apa, dengan angkutan Lebaran 2019 jauh lebih baik dari 2018," kata Sigit saat dihubungi, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: DKI Tertantang Kelola Terminal Pulogebang Setelah Menhub Ancam Ambil Alih

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Ia mengakui, pihaknya memiliki sedikit masalah dengan perusahaan otobus (PO) yang berada di Terminal Pulogebang, seperti penurunan loket tiket terhadap 12 PO dari 108 PO yang ada di terminal itu.

"Jadi kami enggak tahu tapi ada laporan PO kepada Pak Menhub seperti itu. Yang ingin kami informasikan bahwa sesuai dengan izin trayek yang diterbitkan oleh Ditjen Perhubungan PO yang beroperasi di Pulogebang adalah sebanyak 108 PO. (Sebanyak) 12 PO saat ini kena penurunan loket," ujarnya. 

Penurunan loket dilakukan lantaran ada PO yang menjual tiket tidak sesuai harga yang ditetapkan.

Baca juga: Dishub DKI Bantah Ada Terminal Bayangan di Sekitar Pulogebang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com