Hal itu kerap membuat masyarakat mengeluh dan merasa dicurangi.
"Ini sudah merupakan SOP-nya terminal, lalu kalau misalnya kami dapatkan laporan bahwa mereka tidak menurunkan penumpang di terminal tujuan," ujar Sigit.
Sigit juga membantah ada terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang sebagaimana yang dilaporkan sejumlah PO kepada Budi.
"Terkait laporan yang disampaikan (tentang) terminal bayangan, saya pastikan di Pulogebang tidak ada terminal bayangan. Bahkan, sepanjang tahun 2019 ini, mulai 1 Januari 2019, kami sudah melaksanakan penindakan bus AKAP sebanyak 829 unit," tutur Sigit.
Baca juga: Kenaikan Penumpang di Terminal Pulogebang Diprediksi Terjadi pada H-7 Lebaran
Dari 829 bus AKAP yang ditindak tersebut, tiga bus dibekukan Kementerian Perhubungan sesuai laporan Pemprov DKI Jakarta.
Tiga bus itu dinilai telah melakukan pelanggaran berat karena melakukan penyimpangan trayek.
"Tapi itu adalah bentuk hukuman yang maksimal pemprov bisa kerjakan. Nah ini juga yang menjadi satu concern kami karena, kan, kami enggak punya kewenangan itu. Harapan kami tentunya bagaimana kami bisa edukasi operator-operator ini," ujarnya.
Baca juga: Anggaran Renovasi Toilet Terminal Pulogebang Rp 1,1 Miliar
Ia menjamin pada mudik Lebaran tahun ini pelayanan di Terminal Pulogebang lebih baik dan tanpa terminal bayangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.