Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Macet Arus Mudik, BPTJ Kendalikan Lampu Merah di Jabodetabek

Kompas.com - 20/05/2019, 20:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transjabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya bakal mengendalikan lampu merah atau lampu lalu lintas di Jabodetabek selama arus mudik 2019 nanti.

Pengendalian ini diharap dapat mencegah kemacetan di jalan-jalan nontol.

"Melalui ATCS akan kita atur supaya tidak terjadi hambatan pada saat arus kendaraan para pemudik melintas di jalan nasional di Jabodetabek," ujar Bambang dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).

Area traffic control system (ATCS) nantinya dikendalikan BPTJ lewat control room.

Baca juga: Mudik Lebaran, Tol Terbanggi Besar-Palembang Difungsikan Satu Jalur

Sistem ATCS yang terintegrasi ini tersedia di 54 persimpangan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.

"Ketika terjadi antrean panjang, kita bisa ubah siklusnya supaya sirkulasi, kendaraan di simpang yang mengalami antrean panjang dapat terurai," ujar Bambang.

Kebijakan ini diambilnya berkaca dari pengalaman Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Tahun lalu, kepadatan arus kendaraan juga terjadi di titik-titik masuk tol di wilayah Jabodetabek.

Kendaraan yang meninggalkan Jakarta tahun lalu mengular hingga ke Semanggi.

"Kita sudah identifikasi ruas mana yang jadi favorit dan kesiapan masing-masing. Kalau kemacetan di lampu lalu lintas bisa diatasi maka 60 persen kemacetan teratasi," ujar Bambang.

Berdasarkan survei home interview yang dilakukan Badan Litbang Kemenhub, jumlah pemudik pada 2019 dari Jabodetabek sebanyak 14,9 juta orang.

Baca juga: Gubernur Banten Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas

Dari jumlah tersebut, 37,6 persen di antaranya memilih tujuan Jawa Tengah. Sementara itu, 24,8 bertujuan ke Jawa Barat. Adapun yang pulang ke Jawa Timur sebanyak 11,1 persen.

Dari 14,9 juta orang, 30 persen di antaranya menggunakan bus, sedangkan 28,9 persen memanfaatkan mobil pribadi.

Lainnya, ada 16,7 persen orang yang memanfaatkan moda kereta api dan 9,5 persen dengan pesawat. Sisanya sebanyak 6,3 persen memilih naik sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com