Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KJRI Kuching Jemput Bola Lengkapi Dokumen Keimigrasian TKI di Malaysia

Kompas.com - 30/06/2019, 14:03 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal RI di Kuching melakukan jemput bola untuk melengkapi dokumen keimigrasian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah Bintulu, Sarawak, Malaysia, pada Sabtu (29/6/2019) sampai Minggu (30/6/2019). Pelayanan ini bertujuan untuk menertibkan kelengkapan dokumen keimigrasian para TKI yang bekerja di Malaysia.

KJRI Kuching mengambil data biometrik nerupa foto dan sidik jari sekaligus mewawancarai para TKI di sebuah ladang perkebunan kelapa sawit tempat mereka bekerja.

"Kami hadir dengan sistem jemput bola untuk mendatangi para TKI langsung di ladang tempat mereka bekerja sehingga tidak perlu jauh-jauh ke kantor KJRI di Kuching," ujar Konsul Jenderal RI di Kuching Yonny Tri Prayitno melalui keterangan tertulis, Minggu.

Baca juga: Paspor Hilang, 41 Warga Sumatera Barat Didenda Masing-masing Rp 1 Juta

Dalam upaya jemput bola ini, KJRI Kuching melayani dokumen keimigrasian TKI dengan beberapa kriteria. Pertama adalah untuk TKI yang sudah punya paspor, tetapi tidak mempunyai izin tinggal di Malaysia.

Kedua untuk TKI yang punya paspor, tetapi telah habis masa berlakunya dan habis masa izin tinggalnya. Ketiga untuk TKI yang tidak memiliki paspor, tetapi terdata pernah punya paspor. Kasus ketiga ini biasanya dialami TKI yang lari dari tempat kerja sedangkan paspornya ditahan oleh majikannya.

Upaya jemput bola ini merupakan wujud perlindungan negara kepada WNI di luar negeri. Khususnya untuk mencegah adanya TKI ilegal atau nonprosedur di luar negeri.

Adapun, saat ini ada sebanyak 154.864 TKI yang bekerja di wilayah Sarawak. Jumlah ini setara dengan 95 persen total pekerja asing di Sarawak. Sementara itu, jumlah TKI ilegal yang bekerja di Sarawak ada sekitar 20.000.

Sejak awal tahun 2019, KJRI Kuching juga sudah 12 kali melakukan jemput bola seperti ini. KJRI Kuching juga telah memulangkan 284 orang TKI yang bermasalah dengan hukum di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com