Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Manggarai Sepi Penumpang, Omzet Pengemudi Kopaja Tak Lagi Tembus Rp 2 Juta

Kompas.com - 22/07/2019, 10:51 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Sepinya Terminal Manggarai terlihat dengan jelas. Hanya ada beberapa orang saja yang berlalu lalang. Jumlah penumpang yang menaiki kopaja bahkan bisa dihitung dengan jari.

Kepala Satuan Layanan Terminal Manggarai pun mengungkap penyebab kondisi sepi penumpang di terminal ini.

"Karena sudah ada beberapa trayek yang berhenti beroperasi. Ditambah sudah ada transjakarta yang berada tepat di stasiun Manggarai" ujar Kepala Satuan Layanan Terminal Manggarai Ramadhoni ketika ditemui Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Ternyata Feeder Transjakarta Banyak dari Bus Rekondisi yang Ditambah AC

Berdasarkan keterangan Ramadhoni, ada beberapa rute yang sudah tidak diperbolehkan lagi melewati Terminal Manggarai, yakni metromini 49 dan metromini P 17.

Penyebabnya, izin operasi metromini rute tersebut pun sudah tidak diperpanjang lagi oleh Kementrian Perhubungan.

"Dulu rute paling gemuk itu kopaja S 66. Cuma kan karena ada transjakarta juga, orang enggak perlu jauh-jauh lagi ke sini," ungkap Ramadhoni.

Salah satu sopir kopaja S 66, Irno (34) yang ditemui Kompas.com juga memberikan keterangan senada. Kata dia, kondisi sepi penumpang membuat omzet mereka sebagai sopir turun drastis.

"Dulu (omzet) bisa sampai Rp 2 juta per hari, belum dikurangi setoran ya. Tapi sekarang boro-boro 500 ribu," ujar Irno.

Baca juga: Penjelasan soal Eskalator Nyetrum, AC Mati, hingga Toilet Rusak di Terminal Manggarai

Irno menjelaskan, selain kehadiran transjakarta yang memiliki rute mirip dengan trayeknya, transportasi online juga memberikan dampak besar terhadap turunnya jumlah penumpang yang menggunakan jasa kopaja S 66.

Pantauan Kompas.com pada Senin (22/7/2019) pagi, Terminal Manggarai terlihat bersih dan teratur. Hanya eskalator saja yang tidak beroperasi karena dalam tahap proses perbaikan.

Sementara untuk setiap jalur terminal telah dipasangi portal berwarna kuning agar tidak ada kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang bukan trayek Terminal Manggarai bisa melintas.

Tidak tampak ada trayek lain di Teminal Manggarai, hanya ada kopaja S 66 saja yang selalu bergantian mengisi terminal ini.

Baca juga: Nasib Terminal Manggarai yang Modern Itu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com