Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pengacara Kriss Hatta, Ajukan Penangguhan Penahanan hingga Ajak Berdamai

Kompas.com - 25/07/2019, 20:22 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum tersangka kasus dugaan penganiayaan, Kriss Hatta mengajukan penangguhan penahanan kepada penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

"Hari ini juga kuasa hukum sudah mengajukan permohonan penangguhan penahanan, mudah-mudahan dalam waktu relatif cepat penyidik bisa mengabulkan permohonan itu," kata Suratman Usman, kuasa hukum Kriss Hatta, seperti dikutip Antara.

Suratman menyebutkan, saat ini kondisi kliennnya dalam keadaan baik. Selama menjalani pemeriksaan sangat kooperatif dan patuh terhadap hukum.

Baca juga: Artis Kriss Hatta Ditangkap 3 Bulan Setelah Laporan Penganiayaan Dibuat

Terkait penjemputan paksa, menurut dia, dua panggilan yang dilayangkan oleh kepolisian tidak sampai kepada kliennya, karena ditujukan ke alamat tempat tinggal sesuai KTP.

"Alamat yang dipakai sesuai KTP sementara Kriss tidak berdomisili di situ," kata Suratman.

Suratman mengatakan, upaya selanjutnya yang dilakukan pihaknya tetap menghormati hukum dan mencoba melakukan upaya damai dengan korban.

"Upaya yang dilakukan pertama, melakukan pendekatan dengan pihak korban, supaya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, karena ini dianggap sebagai suatu kekhilafan, BAP juga disampaikan sesuatu yang spontan tidak ada niat," kata Suratman.

Baca juga: Kris Hatta Aniaya Antony Hillenaar karena Kekasihnya Diganggu

Menurut Suratman, kronologis kejadian kliennya diprovokasi oleh korban Antony Hillenaar.

Bermula dari teman wanitanya diganggu atau digoda oleh korban sehingga terjadi insiden pemukulan.

"Jadi itu spontan, bukan sesuatu yang direncanakan ataupun diniatkan, terus terang saja kami sebagai keluarga berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

Saat ditanyakan apakah sudah ada komunikasi dengan pihak Antony Hillenaar terkait upaya menyelesaikan perkara secara kekeluargaan, menurut Suratman, komunikasi tersebut telah dilakukan oleh ibu Kriss, yakni Tuty Suratinah.

Menanggapi hal itu, ibunda Kriss Hatta, Tuty Suratinah membenarkan bahwa dirinya sudah menghubungi Antony beberapa waktu lalu, untuk membahas penyelesaian perkara secara kekeluargaan.

"Sudah pernah bicara sekali lewat telepon, responnya positif," kata Tuti.

Suratman kembali menambahkan, Kriss akan menjalani masa penahanan selama 20 hari, tapi pihaknya telah mengajukan penangguhan dan berharap secepatnya dikabulkan.

Sementara Kriss Hatta disangkakan dengan Pasal 351 KUHP, yakni penganiayaan ringan dengan hukum kurungan sekitar 2,5 tahun.

Pada Selasa (24/7), Polda Metro Jaya kembali menangkap Kriss Hatta terkait kasus dugaan penganiayaan.

Pada April lalu, Kris Hatta diketahui dilaporkan ke Polda Metro oleh Antony Hillenaar atas kasus dugaan penganiayaan.

Laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor LP/2109/IV/2019/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 6 April 2019.

Penganiayaan itu diduga terjadi pada 6 April lalu di sebuah tempat hiburan malam bernama Dragonfly di daerah Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com